Jakarta, Otomania – Power steering (PS) termasuk salah satu komponen penting penunjang kenyamanan. Tetapi, rata-rata orang abai dan menganggap tak perlu ada perhatian khusus. Padahal, saat mengalami kerusakan, gangguan yang ditimbulkan cukup bikin pusing.
Menurut Rusdi Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, sebenarnya merawat PS sangat mudah. Memang tak perlu perhatian khusus, tapi seharusnya sesekali dicek dan diperlakukan dengan benar.
”Indikator mudah biasanya cek kebocoran minyak. Tinggal cari tabung penampung minyak PS di bagian mesin, dan lihat, apakah berkurang drastis dalam hitungan hari? Kalau masih penuh, berarti tidak ada yang perlu diwaspadai,” kata Rusdi, (11/5/2016).
Gejala dan perawatan
Gejala aneh kadang muncul dan patut dicurigai saat komponen ini butuh perawatan. Misalnya, macet atau setir susah/berat dibelokkan. Gejala lain, ada bunyi-bunyian cukup keras saat mesin stasioner. Setelah didekati, ternyata munculnya dari pompa PS.
”Kalau setir dibelokkan lalu muncul bunyi, bisa jadi ada komponen yang sudah aus. Penyakit PS lain, mampet, bocor, dan itu semua ada penyebabnya, termasuk faktor usia,” kata Rusdi.
Karena itulah ada beberapa langkah untuk pengecekan dan menjaga komponen ini lebih awet. Misalnya, rajin mengecek kebocoran minyak PS dari tangki kecilnya, atau, tidak terlampau sering memutar lingkar kemudi sampai mentok.
”Kalau sudah mentok, usahakan dikembalikan arahnya sedikit, yang penting tidak mentok sekali. Karena kondisi seperti itu, tekanan selang minyak PS sangat tinggi. Kalau terlalu sering, lebih cepat bocor, termasuk seal-nya,” kata Rusdi.
Usahakan mengganti minyak PS setiap 20.000 km, atau setahun sekali.
Editor | : | Aris F Harvenda |
KOMENTAR