Jakarta, Otomania — Saluran pembuangan sisa pembakaran atau knalpot kadang jadi bagian yang kerap diabaikan perawatannya. Padahal, jika sudah mengalami kerusakan, akan membuat berkendara jadi tidak nyaman. Lebih dari itu, akan menimbulkan kerugian yang cukup besar dan pasti merepotkan.
Supri, pemilik bengkel spesialis knalpot AG Motor, yang berlokasi di Jalan KH Abdullah Syafe’i Tebet, Jakarta Selatan, mengatakan, tidak banyak perawatan untuk peranti ini. Jika tidak ada gangguan dari luar, maka usia pakainya bisa bertahun-tahun. Namun, agar usianya bisa lebih lama, perawatannya cukup sebatas dicuci saja dan dibersihkan dari lumpu-lumpur atau kotoran yang menempel.
“Kebanyakan orang malas karena memang posisinya ada di bagian kolong, jadi jarang dipedulikan. Padahal, hanya tinggal disemprot, atau lebih baiknya lagi dicuci. Jadi bagian luar bisa bersih dan terhindar dari kotoran yang menempel,” ujar Supri, Selasa (13/10/2015).
Iwan Abdurrahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor, mengatakan hal serupa, cucilah bagian luar knalpot, apalagi jika sering melewati banjir atau lumpur. Paling tidak, itu akan memperpanjang umur knalpot agar tidak cepat berkarat.
Kemudian, lanjut Iwan, jangan biarkan ada air mengendap lama di knalpot, dan dengan kondisi mesin tidak dinyalakan. Misalnya, sehabis melalui genangan, atau sehabis mobil dicuci. Mendiamkan genangan tersebut dalam waktu yang cukup lama tentunya bisa menimbulkan karat di bagian dalam knalpot.
“Seperti contohnya sehabis melalui banjir yang cukup dalam, kemudian ada air mengendap, dan mobil tidak dibersihkan, kemudian hanya diparkirkan dalam waktu yang cukup lama. Hal tersebut dianjurkan untuk tidak dilakukan karena yang benar sebelum mobil diparkirkan, setelah melalui genangan air, yaitu hidupkan mesin terlebih dahulu, lalu gas diinjak beberapa kali agar air yang mengendap bisa keluar,” ujar Iwan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR