Jakarta, Otomania - Banyak modifikasi sepeda motor yang saat ini mengarah pada kustom kulture. Mengabungkan rombakan modifikasi dengan nilai-nilai nilai budaya yang ada di Indonesia.
Salah satunya seperti Honda Tiger 2000 kepunyaan Yuwono Jati dari workshop Lunatic. Mengambil konsep cafe racer asal Eropa dipadukan dengan seni budaya ala Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pasundan.
Cukup unik melihatnya, karena saat dipakai pasti seperti sebuah toko seni berjalan. Tongkrongan cafe racer tetap terlihat kokoh dibalik ragam seni pahat dan airbrush yang dibuat secara handmade.
Mulai dari hedlamp dengan tudung, tangki membulat, jok single seater sampai buntut tawon yang menjadi ciri khas sejati motor balap Eropa ini. Sedangkan untuk karya seni silakan simak sendiri guratan tangan dari para tangan handal di dunia otomotif seperti FIM Kustom Kulture dan Airbrush A2R Custom Paint.
Nuansa kharismatik Sang Prabu terlihat dari corak airbrush macan pada sisi tangki. Untuk seni pahat tangan ada di sekujur motor, mulai dari tangki, cover shock depan, blok kopling dan magnet, sampai tangki dengan ukiran ala florist Eropa.
Kaki-kaki juga tak kalah kokoh, ban berdimensi 120/80 dibagian depan dan 140/70 di bagian belakang melekat di pelek kustom dengan dimensi 17 inci. Bicara ubahan, hampir semuanya merupakan kustom handmade, mulai dari bodi, rangka sampai swing arm belakang serta disk brake besar yang mengikuti lingkar pelek.
Untuk mengimbangi beratnya yang bertambah, performa mesin diklaim masih standar tapi ditingkatkan melalui penggunaan karburator milik Honda NSR. Sedangkan pipa gas buang juga menggunakan knalpot kustom lengkap dengan balutan kain thermocool.
Motor ini digarap dalam waktu empat bulan. Sedangkan untuk biayanya menghabiskan dana lebih dari Rp 50 juta. Tak heran dari seni kustom serta tampilan yang apik motor ini pun dianugrahi The Best Cafe Racer dalam ajang Trisakti Auto Show kemarin.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR