Namun, Mahfud MD mengajak agar masyarakat tak menganggap remeh virus Corona setiap harinya.
Ia juga membantah jika pemerintah disebut tak serius dalam menangani penyebaran virus Corona.
"Maksud saya, jangan entengkan Corona. Tapi jangan juga menjadi takut betul," katanya.
"Dulu awal-awal itu kita sudah antisipasi lama.
Tanggal 28 Januari (2020) kita sudah tutup penerbangan Jakarta-Beijing, artinya serius sejak awal," ungkap dia.
Mengenai opsi lockdown untuk menangani penyebaran virus Corona, menurut Mahfud MD itu bagus.
Namun, pemerintah lebih memilih untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Lockdown itu bagus, tapi kalau kita pakai pembatasan sosial berskala besar, jadi membatasi secara besar," terangnya.
Pemerintah selanjutnya akan menerapkan tatanan new normal, karena virus Corona belum diketahui waktu berakhirnya.
Baca Juga: Dipicu Power Bank Hilang, Pelaku Tega Tembak Leher Teman Sendiri dan Kabur Pakai Mobil Sewaan
"Kata WHO enggak jelas kapan Corona ini berakhir, apa kita akan terus begitu?" tanya Mahfud MD.
"Oleh karena itu timbul apa yang namanya relaksasi. Timbul kritik maka muncul yang namanya pengurangan pembatasan."
"Lalu muncul new normal, bikin kenormalan baru saja. Kita enggak bisa menaklukkan Corona, Corona itu sudah ada di depan kita, tapi kita ya hidup," jelasnya.
"Kenormalan baru itu ya jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," lanjut Mahfud MD.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mahfud MD Sebut Angka Kematian karena Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lebih Banyak dari Corona".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR