Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sedang Heboh New Normal, Mahfud MD Sebut Korban Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lipat Lebih Banyak Daripada Corona

Adi Wira Bhre Anggono - Rabu, 27 Mei 2020 | 19:25 WIB
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).
Fransiskus Adhiyuda/Tribunnews.com
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (19/2/2020).

Otomania.com - Sedang ramai dibicarakan mengenai kondisi new normal, Mahfud MD ingatkan kalau korban kecelakaan lalu lintas lebih banyak daripada korban virus Corona (Covid-19).

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menyampaikan, orang yang meninggal karena virus corona lebih sedikit dibanding karena kecelakaan.

Selain itu, korban yang meninggal karena HIV/AIDS dan diare juga lebih banyak daripada karena corona.

Hal itu disampaikan Mahfud MD dalam video sambutannya di acara halal bihalal IKA UNS, Selasa (26/5/2020).

Baca Juga: Kaca Honda City Hancur Dilempar Tabung Gas dan Batu Bata, Yamaha NMAX Dibakar, Pelaku Tak Lain Kakaknya Sendiri

"Di Indonesia itu orang mati setiap hari 4.884 orang rata-rata. Orang mati karena Corona dari 1 Januari sampai akhir April itu sehari rata-rata cuma 17."

"Angka kematian karena kecelakaan lalu lintas itu sembilan kali lebih banyak dari Corona.

Berkali-kali orang mati karena AIDS dan karena diare," ujar Mahfud MD, dikutip dari YouTube Universitas Sebelas Maret, Selasa.

"Di dunia itu setiap hari orang mati karena diare selama 131 hari itu 560 ribu," lanjutnya.

Baca Juga: Modus Tuduh Korban Sebagai Anggota Kelompok Suporter, Satu Pelaku Begal Didor Petugas Saat Berusaha Kabur

Namun, Mahfud MD mengajak agar masyarakat tak menganggap remeh virus Corona setiap harinya.

Ia juga membantah jika pemerintah disebut tak serius dalam menangani penyebaran virus Corona.

"Maksud saya, jangan entengkan Corona. Tapi jangan juga menjadi takut betul," katanya.

"Dulu awal-awal itu kita sudah antisipasi lama.

Tanggal 28 Januari (2020) kita sudah tutup penerbangan Jakarta-Beijing, artinya serius sejak awal," ungkap dia.

Baca Juga: Bodi dan Mesin Istimiwir, Daihatsu Hijet 55 Wide Ini Minta Tebusan Seharga Xenia Li Tahun 2005, Minat?

Mengenai opsi lockdown untuk menangani penyebaran virus Corona, menurut Mahfud MD itu bagus.

Namun, pemerintah lebih memilih untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

"Lockdown itu bagus, tapi kalau kita pakai pembatasan sosial berskala besar, jadi membatasi secara besar," terangnya.

Pemerintah selanjutnya akan menerapkan tatanan new normal, karena virus Corona belum diketahui waktu berakhirnya.

Baca Juga: Dipicu Power Bank Hilang, Pelaku Tega Tembak Leher Teman Sendiri dan Kabur Pakai Mobil Sewaan

"Kata WHO enggak jelas kapan Corona ini berakhir, apa kita akan terus begitu?" tanya Mahfud MD.

"Oleh karena itu timbul apa yang namanya relaksasi. Timbul kritik maka muncul yang namanya pengurangan pembatasan."

"Lalu muncul new normal, bikin kenormalan baru saja. Kita enggak bisa menaklukkan Corona, Corona itu sudah ada di depan kita, tapi kita ya hidup," jelasnya.

"Kenormalan baru itu ya jaga jarak, pakai masker, cuci tangan," lanjut Mahfud MD.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul "Mahfud MD Sebut Angka Kematian karena Kecelakaan Lalu Lintas 9 Kali Lebih Banyak dari Corona".

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa