Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Bapak dan Ibu Geram Minta Keadilan, Anaknya Babak Belur Dipukuli Oknum Ojol dan Polisi, Dituduh Pelaku Begal

Adi Wira Bhre Anggono - Selasa, 12 Mei 2020 | 14:30 WIB
Orang tua dari pemuda yang jadi korban salah tangkap dengan tuduhan pelaku begal meminta keadilan. Rensa Saputra bersama orang tuanya saat ditemui di kediamannya di Jalan Tanjung Sari 1 RT 30 Kelurahan Bukit Sangkal Palembang, Senin (11/5/2020).
Tribun Sumsel
Orang tua dari pemuda yang jadi korban salah tangkap dengan tuduhan pelaku begal meminta keadilan. Rensa Saputra bersama orang tuanya saat ditemui di kediamannya di Jalan Tanjung Sari 1 RT 30 Kelurahan Bukit Sangkal Palembang, Senin (11/5/2020).

Otomania.com - Pasangan suami-istri sedih dan geram akibat anaknya jadi korban main hakim sendiri oleh oknum ojol dengan sangkaan sebagai begal.

Fredi Maju Hendriko Siahaan (56) dan Tutri Rejeki (51) masih mengingat benar bagaimana kondisi memprihatinkan ketika anaknya pulang dari Mapolda Sumsel

Anak mereka, Rensa Saputra (22) jadi korban salah tangkap dan dipukuli oleh oknum polisi dan ojol yang main hakim sendiri.

"Bonyok anak saya. Benar-benar bonyok, miris sekali lihatnya. Kepalanya pecah, hidung patah, kedua mata lebam dan luka-luka lain," ujar Fredi  Senin (11/5/2020) dikutip dari Tribun Sumsel.

Meski sudah diberi tahu bahwa anaknya bukan begal, beberapa oknum polisi dan ojol tak menghiraukan perkataan Fredi.

Baca Juga: Video Pesawat Mau Mendarat Cuma Beberapa Meter di Atas Fortuner, Ternyata Ada di Papua

Kekesalan Fredi semakin memuncak manakala mengetahui sang anak justru pulang ke rumah dengan berjalan kaki dan bukan diantarkan sampai ke rumah.

Fredi menuturkan, berdasarkan pengakuan Rensa, ia diturunkan di tengah jalan setelah dilepaskan dari kantor polisi.

"Berapa kilo jarak anak saya jalan kaki. Mereka seperti melepaskan anak ayam. Saya sangat tidak terima dengan perbuatan itu," tegasnya.

Kronologi salah tangkap dan ojol main hakim sendiri

Aksi salah tangkap terhadap Rensa Saputra terjadi pada Minggu (11/5/2020) sekira pukul 04.00 WIB.

Dikatakan Fredi, saat itu keluarganya baru saja selesai sahur bersama.

Baca Juga: Kisah Pria Niat Mudik Jalan Kaki, di Jalan Malah Kecantol Travel, Selamat Sampai Kampung Masih Berlanjut Urusan dengan Petugas ber-APD Lengkap

Rensa kemudian pamit untuk pergi rokok yang terletak tak jauh dari lorong tempat mereka tinggal.

Sementara Fredi, memilih untuk bersantai di rumah sembari menunggu waktu imsak.

"Tiba-tiba saya dengar ada keributan. Karena teringat Rensa sedang keluar, saya jadi panik. Takut terjadi apa-apa sama dia.

Setelah keluar, benar sekali dia seperti sedang diintrogasi polisi bersama banyak orang karena dituduh sebagai begal," ujarnya.

Berdasarkan informasi yang diterimanya, semula rekan Rensa yakni Lukman Hakim yang diduga sebagai pelaku begal.

Baca Juga: Gagal Paham Social Distancing, Dua Warga Desa Ini Saling Blokade Jalan, Sampai Pasang Batako dan Cor Semen Segala!

Namun karena Rensa membela rekannya dengan membantah tuduhan itu, maka ia diduga sama-sama pelaku begal.

Melihat kejadian itu, Ferdi bersama beberapa warga langsung berusaha membela Rensa.

Namun upaya itu tidak membuahkan hasil.

Sang anak tetap diduga sebagai pelaku begal dan mendapat bogem mentah dari beberapa oknum aparat kepolisian dan oknum ojol di lokasi kejadian.

"Saya sempat pegang tangan Rensa karena ingin membelanya. Tapi mereka tidak terima. Bahkan ada yang teriak, sudah bawa juga ayahnya. Akhirnya terpaksa saya lepaskan dia," ungkapnya.

Baca Juga: Begal Rindu Rumah, Pulang Setelah Buron 11 Bulan, Baunya Tercium Polisi

Kata Fredi, saat kejadian itu, tak jauh dari halaman rumahnya memang terpakir sepeda motor yang diduga dikendarai oleh pelaku begal yang sedari awal menjadi target pengejaran.

Ia mengatakan, segerombol aparat kepolisian dan beberapa ojek online (ojol) yang mengejar pengendara motor tersebut.

Namun Fredi dan warga sekitar tidak mengetahui siapa pemilik motor tersebut.

Diduga pemilik motor itu lari dan meninggalkan barang bukti begitu saja disana.

Baca Juga: Hasrat Mudik Tak Terbendung, Warga Rela Bayar Berkali Lipat Demi Naik Travel Gelap

"Termasuk dengan sajam yang sempat dituduhkan punya anak saya dan temannya. Kami tegaskan itu bukan punya dia. Entahlah, kami tidak tahu itu punya siapa," ujarnya.

Akan minta keadilan

Atas kejadian itu, Fredi mengaku sangat tidak terima atas perlakuan tak menyenangkan yang dialami anaknya.

Selain merasa kecewa, pihak keluarga juga kini tengah bingung dengan biaya pengobatan yang semestinya dijalani Rensa.

"Luka di kepalanya itu harus dijahit. Tapi karena terkendala biaya, jadi cuma kami bisa obati seadanya saja. Saya cuma pensiunan dan sekarang lagi zaman susah karena Corona. Kami tidak bisa berbuat apa-apa," ujarnya.

Baca Juga: Seorang Pemotor Alami Nasib Sial, Kepala Dapat 10 Jahitan, Motornya Jatuh ke Jurang Karena Longsor

Fredi dan istrinya, saat ini telah membuat laporan atas dugaan salah tangkap yang dialami Rensa ke Mapolda Sumsel.

"Laporan saya sudah ada tanggapan dari pihak sana. Hanya saja karena ada beberapa berkas yang harus dilengkapi, jadi nanti kami mesti kesana lagi untuk melengkapi bukti laporan," ujarnya.

"Tapi yang jelas, saya tidak terima dengan kejadian itu. Sampai kemanapun, saya akan tetap mencari keadilan untuk anak saya," tegasnya.

"Berapa kilo jarak anak saya jalan kaki. Mereka seperti melepaskan anak ayam. Saya sangat tidak terima dengan perbuatan itu," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunsumsel.com dengan judul "Anaknya Dituduh Begal dan Jadi Bulan-bulanan Oknum Ojol di Palembang, Sang Ayah Minta Keadilan".

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa