Otomania.com - Terkait dengan rencana pemerintah berikan usulan motor atau kendaraan roda dua juga dapat melintas di jalan tol, terus jadi perbincangan hangat.
Hal itu menimbulkan pro dan kontra dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) selaku produsen motor di Tanah Air.
Dyonisus Beti, selaku Vice President Director YIMM mengaku mendukung wacana motor diperbolehkan masuk tol tersebut.
"Kami lagi menunggu apakah pemerintah mengizinkan untuk perubahan pajak maupun tol (motor diizinkan masuk tol)," kata pria yang akrab disapa Dyon ini saat berada di Jakarta, Senin (4/2/2019), dikutip dari GridOto.com
Baca Juga : Akses Layanan Call Center Pertamina Baru Nih, Yang Lama Gimana?
"Kalau 250 cc ke atas bisa masuk highway (tol) itu lebih bagus, cuma kami agak hati-hati dan kami juga support pemeritah tidak semua motor masuk highway lah," lanjutnya.
Dyon menambahkan, harus tetap ada batasan, persiapan dari pengemudinya, serta jalur khusus untuk motor.
Ia juga mencontohkan bagaimana pengendara motor di Eropa atau Amerika yang sudah dari dulu melakukannya.
"Tapi pengendaranya benar-benar memperhatikan safety dan disiplin, nah itu kita dalam transisi ini. Kalau di lihat potensi Indonesia ke depan sih kemungkinan akan terjadi seperti itu (motor masuk tol)," ucap Dyon lagi.
Baca Juga : Kenalin Empat Fitur Standar di Subwoofer Aktif, Fungsinya Apa Saja?
"Karena safety itu juga penting, tapi di negara maju yang konsumennya sudah terdidik dengan baik, surat izin mengemudinya baik, itu otomatis tingkat skill-nya bagus," tutupnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Minoru Morimoto, selaku Presiden Direktur Yamaha Indonesia.
Menurutnya jika pemerintah ingin membebaskan motor masuk tol sebaiknya dilakukan secara bertahap, dimulai dari motor dengan kapasitas mesin minimal 250 cc.
"Jadi saya mendukung semua motor masuk tol, tetapi bertahap. Maksudnya mungkin matik lebih 250 cc bisa ide bagus, sport juga memungkinkan," ujar orang nomor satu Yamaha Indonesia ini.
"Jika kita perbolehkan semua motor apa saja bisa terjadi, mungkin kecelakaan atau sebagainya. Ide saya mungkin lebih dari 250 cc jadi pilihan yang bagus," tutupnya.
Editor | : | Indra Aditya |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR