Jakarta, Otomania - Ban tubeless punya keunggulan dari ban tubetype (ban dengan ban dalam). Kondisi yang perlu diperhatikan adalah, ban jenis tubeless bukan anti-bocor.
Kebocoran lebih dari empat kali atau ada dua kebocoran di satu ulir kawat yang sama, membuat ban tidak bisa diselamatkan. Bagaimana bila keadaan tapak ban masih bagus atau kondisi keuangan sedang tidak memungkinkan membeli ban baru?
“Solusinya bisa menggunakan ban dalam agar ban dapat digunakan kembali, meski untuk sementara,” ujar Teguh Triwahyudi, Kepala Mekanik Supershop and Drive Jatiwaringin saat ditemui Otomania, Jumat (4/3/2016).
Ban tubeless aslinya tidak menggunakan ban dalam, berbeda dengan ban jenis tubetype. Tapi dengan harga ban dalam di pasaran sekitar Rp 40.000 hingga Rp 80.000, ini adalah jalan keluar yang ekonomis di situasi darurat.
Lantas apakah aman? Teguh mengatakan tidak ada perbedaan yang signifikan hanya akan ada sedikit tambahan berat pada ban. Setelah dipasang, ban sebaiknya kembali di balancing agar ban memiliki bobot yang merata.
Apabila keadaan ban memang sudah tidak memungkinkan seperti robek besar sebaiknya mengganti dengan ban baru. Ban dengan kondisi kurang baik meski menggunakan ban dalam nantinya akan tergerus dan bergesekan dengan aspal hingga akhirnya akan bocor kembali.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR