Jakarta, Otomania – Sebagian besar pengguna kendaraan belum mengetahui, jika kaca mobil sudah mengalami kerusakan (terdeformasi) atau berjamur akan sulit diperbaiki, bahkan parahnya lagi tidak akan bisa diperbaiki. Maka dari itu, perawatan berkala terhadap kaca mobil wajib dilakukan.
Saiful Anwar, Wakil Kepala Bengkel Plaza Toyota Pemuda Rawamangun Jakarta Timur, mengatakan, jika kaca depan mobil tidak bersih atau banyak goresan, maka pandangan mata pengemudi juga akan sangat terganggu dan sungguh berbahaya.
“Perawatan tidak harus dilakukan di salon mobil, karena memang bisa dilakukan sendiri. Namun, jika ingin ke salon mobil tidak masalah, hanya saja akan cukup boros. Yang pasti jangan remehkan kondisi kaca mobil,” ujar Saiful, Kamis (13/8/2015).
Saiful menambahkan, setidaknya ada tiga cara dalam merawat kaca mobil di antaranya,
1. Membersihkan kaca jika terkena kotoran
Jika kaca terkena debu kering, sebaiknya bersihkan kaca dengan kemoceng halus terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan menggunakan kain atau lap kering berbahan lembut. Ini mencegah terjadinya baret-baret halus pada kaca.
“Namun lain halnnya jika kaca terkena debu atau tanah basah, sebaiknya siram dahulu dengan air bersih secukupnya untuk mengangkat kotoran dari kaca, baru selanjutnya pergunakan lap dengan bahan yang tidak kasar,” ujar Saiful.
Selain itu, pembersihan juga seharusnya dilakukan ketika kaca terkena air hujan, karena dikhawatirkan air hujan tersebut mengandung asam, yang dapat merusak struktur kaca kendaraan.
2. Periksa kondisi wiper kendaraan
Gantilah wiper jika sudah rusak, karena jika didiamkan akan mengakibatkan goresan pada kaca. Kemudian tidak mengoperasikan wiper ketika kaca dalam kondisi kering, apalagi ketika ada debu dan kotoran yang menempel pada kaca. Jika memang ingin menggunakan wiper baiknya semprotkan cairan wiper terlebih dahulu.
“Tanda-tanda wiper sudah rusak yaitu karetnya sudah tidak lentur, terdapat retakan pada karet dan jika digunakan tidak menyapu air dengan sempurna. Kenali tanda-tanda itu jika ingin kaca kendaraan tidak cepat rusak,” uajr Saiful.
3. Periksa sisa-sisa cairan pembersih kaca
Jika menggunakan cairan concentrate pembersih kaca, pastikan sisa cairan dilap sampai bersih, jangan sampai tertinggal dan mengering dangan sendirinya pada kaca. Itu akan menyebabkan beberapa kerusakan pada kaca seperti, rusaknya struktur kaca, terkelupasnya ceramic pada kaca, kaca menjadi buram, terkelupasnya defogger, serta timbulnya jamur.
“Menggunakan cairan untuk kaca mobil sebaiknya pilih jenis yang memiliki PH normal yaitu tujuh, dan tidak memiliki keasaman yang tinggi, sehingga struktur kaca tetap terjaga,” ujar Saiful.
| Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR