Seniman di Pelosok Tulungagung Ini Sukses Memikat Hati Pecinta Helm Custom, Pelanggannya dari Berbagai Negara

Adi Wira Bhre Anggono - Senin, 6 Juli 2020 | 16:00 WIB

Luthfi Hakim di dalam studi sederhananya tengah menggarap salah satu helm pesanan. (Adi Wira Bhre Anggono - )

Otomania.com - Di Tulungagung ada seorang seniman yang jago dalam mendesain dan mengecat helm dengan pelanggan sampai mancanegara.

Ia adalah Luthfi Hakim (28), yang tinggal di Dusun Kalimati RT 1 RW1, Desa Tugu, Kecamatan Sendang, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.

Saat disambangi rekan Tribun Jatim, Luthfi baru saja membuka dua buah helm yang dikirim dari Italia 

Helm itu baru dikirim dari dua pelanggannya untuk dicat ulang.

Sementara di dinding studio tempatnya bekerja, berjejer aneka helm dari berbagai negara.

Baca Juga: 5 Fakta Pelaku Penendangan Driver Ojol di Pekanbaru, Tes Urin Pelaku Positif Narkoba

Ada pesanan dari Amerika, Belgia, Hongkong, Tiongkok, Taiwan, Malaysia, dan Singapura

Ada pula berbagai helm dari berbagai kota di Indonesia.

Di studio yang sangat sederhana, Luthfi menjadi kepercayaan custom helm pada pehobi motor dari berbagai negara.

Letak studio ini jauh di tempat terpencil di area pegunungan yang sepi.

Di bawahnya langsung lembah sungai yang dihijau.

Baca Juga: Sopir Truk Menangis Takut Dimarahi Si Bos Gara-gara Minyak Muatannya Tumpah Ruah di Jalan, Ending-nya Bikin Lega

Studio ini menyatu dengan toko kecil milik ibunya Lutfi yang jualan barang keperluan sehari-hari.

Jasa custom yang ditawarkan Luthfi mulai dari cat ulang, mendesain gambar ulang, hingga menambahkan spoiler.

Untuk pasar lokal, ia mematok harga Rp 600.000-Rp 1.500.000 tergantung helm dan desainnya.

Sedangkan untuk pasar luar negeri dipatok 100-300 dollar Amerika Serikat.

Ayah satu anak ini berkisah, dirinya pernah mondok di Baruharjo, Kabupaten Trenggalek, tahun 2008-2013.

Baca Juga: Padahal Masih Pandemi, Ridwan Kamil Malah Touring Bareng Cintanya Naik Royal Enfield, Libas Jalur Tasikmalaya-Pangandaran

Saat mondok itulah Luthfi belajar dasar-dasar pengecetan dengan spray gun.

Selama itu pula ia terus mengasah kemampuannya.

“Spray gun bisa diaplikasikan secara luas, seperti di mobil atau di motor. Tapi saat itu saya punya cita-cita mengaplikasikannya di helm,” tutur Luthfi.

Helm dipilih karena lebih ringan dan butuh sedikit bahan baku.

Yang lebih dibutuhkan adalah detail pengerjaan.

Baca Juga: Yuk Pelajari, Ini Jenis Jalur Sepeda Menurut Pakar Transportasi

Karena itu sejak awal Luthfi meyakini, konsumen custom helm tidak terbatas wilayah, dan bisa menjangkau seluruh dunia.

Selepas dari pondok pesantren, sulung dari tiga bersaudara sempat kuliah di Tulungagung.

Namun ia terus mengasah kemampuannya dengan menggarap helm-helm milik temannya.

Hingga tahun 2016 Luthfi berani mulai mengiklankan diri lewat media sosial.

Namun ia justru mendapat cibiran dari para penghobi otomotif.

Baca Juga: Viral Konsumen Ojol Tersinggung Dipanggil 'Kak', Dosen Psikologi dan Sosiologi Beri Tanggapan Seperti Ini

Alasannya, harga yang dipatok dianggap terlalu murah. Hanya Rp 100.000-120.000 untuk satu helm.

“Harga saya dianggap tidak masuk akal. Mereka ragu, dengan harga Rp 100.000 hasilnya seperti apa,” kenang Luthfi kepada TribunJatim.com.

Hingga suatu ketika datang pesanan repainting dari seorang pehobi otomotif.

Pesanan itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Di luar dugaan, pemesan itu mengaku sangat puas dan membuat testimoni.

Testomini itu kemudian diunggah Luthfi ke media sosial miliknya.

Baca Juga: Pajero Sport Berasap Dikira Korban Teror Bom, Polisi Jelaskan Sumbernya dan Ini Keterangan Saksi

Testomoni itu berhasil meyakinkan banyak orang untuk menggunakan jasa Luthfi.

Pesanan pun mulai berdatangan dan perlahan Luthfi menaikkan harga jasanya.

Puncaknya pada tahun tahun 2017 datang pesanan dari Los Angeles, Amerika Serikat.

Seseorang dari negeri Paman Sam mengirim helm untuk dibuatkan desain cat baru.

Pesanan itu dikerjakan dengan sangat baik dan membuat si pemesan merasa puas.

“Sekarang dia menjadi salah satu pelanggan saya. Sudah enam kali dia kirim helm ke saya, salah satunya masih ada di sini,” kata Luthfi.

Baca Juga: Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross 2020 Lagi Kena Diskon Jutaan Rupiah Plus Gratis Kaca Film

Pesanan dari berbagai negara pun mulai berdatangan.

Luthfi mulai merekrut teman-temannya untuk membantunya pada tahun 2018. Saat ini ada tiga orang yang dipekerjakannya.

Mereka bertugas membuat cat dasar, mengamplas dan membuat spoiler untuk tambahan.

Sementara Luthfi memegang bagian desain, mengerjakan bagian detail dan sentuhan akhir. Untuk satu helm butuh waktu 10-14 hari pengerjaan.

“Tapi kadang desainnya kan sama, jadi bisa dikerjalan bersama-sama. Rata-rata satu bulan sekurangnya mengerjakan 5 helm,” sambung Luthfi.

Baca Juga: Harga Honda CBR250RR Dipotong Rp 8 Juta, ADV 150 Sampai Genio Juga Ikutan Diskon

Desain yang paling banyak dikerakan adalah helm replika MotoGP.

Terutama helm pembalap terkenal, seperti Valentino Rossi, Marc Marquez, Jorge Lorenzo dan Johann Zarco.

Biasanya pesanan akan meningkat tajam saat musim MotoGP dimulai.

Sebab biasanya para pembalap akan memakai desain helm yang berbeda di setiap sirkuit.

Banyak penghobi otomotif kemudian memesan helm replika para pembalap itu.

Baca Juga: Biker NMAX Rela Motornya Nyemplung ke Got, Demi Selamatkan Nyawanya dan Orang Lain

Ada yang meminta Luthfi membelikan helm dan membuatnya menjadi helm sang pembalap idola.

Ada pula yang mengirimkan helm dari negeri asalnya.

Luthfi tinggal mencari desain di internet dan mengaplikasikan di atas helm itu.

Semua biaya kirim dan bea cukai sepenuhnya ditanggung pemesan.

“Prosesnya tidak selalu parakai spray gun dan pen brush, kadang juga dikuas manual atau water transfer painting. Yang paling susah pengerjaan water transfer painting,” tandasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Dari Lokasi Terpencil, Warga Tulungagung Ini Mengerjakan Helm Balap Dari Berbagai Negara".