“Spray gun bisa diaplikasikan secara luas, seperti di mobil atau di motor. Tapi saat itu saya punya cita-cita mengaplikasikannya di helm,” tutur Luthfi.
Helm dipilih karena lebih ringan dan butuh sedikit bahan baku.
Yang lebih dibutuhkan adalah detail pengerjaan.
Baca Juga: Yuk Pelajari, Ini Jenis Jalur Sepeda Menurut Pakar Transportasi
Karena itu sejak awal Luthfi meyakini, konsumen custom helm tidak terbatas wilayah, dan bisa menjangkau seluruh dunia.
Selepas dari pondok pesantren, sulung dari tiga bersaudara sempat kuliah di Tulungagung.
Namun ia terus mengasah kemampuannya dengan menggarap helm-helm milik temannya.
Hingga tahun 2016 Luthfi berani mulai mengiklankan diri lewat media sosial.
Namun ia justru mendapat cibiran dari para penghobi otomotif.