Otomania.com – Sedikitnya ada lima mitos seputar bensin dan pengisian bahan bakar di SPBU.
Contohnya, isi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU sebaiknya dilakukan pada pagi hari.
Kemudian ada juga anggapan bensin bisa menjadi basi jika didiamkan dalam waktu lama dalam tangki mobil
Dan masih ada mitos-mitos yang lainnya, lebih lanjut silakan simak di bawah ini:
1. Isi BBM sebaiknya Pagi Hari dibanding Siang
Agar mendapatknan BBM lebih banyak, mucul anggapan sebaiknya isi bensin dilakukan pagi hari. Penjelasannya adalah, setiap kali jumlah bahan bakar yang dikeluarkan dari fuel dispenser di SPBU akan selalu sama.
Misal, mengisi besin pada pagi hari 1 liter, ya sama dengan siang hari, atau malam hari yakni satu liter. Namun, BBM memiliki sifat unik dan sensitif terhadap perubahan temperatur.
Bila suhu udaranya dingin, maka ia akan menyusut atau menjadi lebih padat sedangkan jika panas ia akan mengembang. Dijelaskan oleh jelas Tri Yuswidjajanto, selaku Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung beberapa waktu lalu.
“Mengisi bahan bakar di pagi hari itu sebenarnya volumenya akan menyusut, tapi berat jenis atau densitasnya lebih banyak,” jelas Tri Yuswidjajanto, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung.
Baca Juga: Adu Kualitas BBM di SPBU Pertamina Berkode 31 dan 34, Mana yang Lebih Baik?
“Saat mengisi bahan bakar pada waktu siang yang suhu udaranya panas, volume bahan bakarnya bisa lebih banyak tapi berat jenisnya berkurang,” lanjut Pak Yus, sapaan akrabnya.
Namun, masih menurut Pak Yus, peningkatannya volume bahan bakarnya tidak terlalu besar, jadi tidak terlalu signifikan.
2. Ditambah Aditif, Nilai Oktan Bisa Meningkat
Ada yang meyakini bahwa dengan menambahan octane booster atau aditif dapat menaikan nilai oktan BBM yang digunakan.
Terkaithal tersebut, diungkapkan oleh Pak Yus, “Efeknya bisa bahaya terhadap mesin dan juga bisa berbahaya terhadap manusia, yaitu emisi gas buang bisa lebih buruk,” ungkapnya.
Sebab dalam bahan bakar sendiri telah terdapat sejumlah aditif yang diberikan oleh pembuatnya. Saat ditambahkan octane booster atau aditif lain, dikhawatirkan malah akan mengubah senyawa kimia dalam bahan bakar tersebut.
Artinya, dengan kata lain, aditif aftermarket yang diberikan tidak kompatibel dengan senyawa kimia pada bahan bakar. "Gunakan saja bahan bakar dengan oktan yang sesuai rekomendasi pabrik," ujar pak Yus sambil tersenyum.
3. Bensin Bisa Basi
Bensin basi, anggapan ini adalah bila bensin didiamkan di dalam tangki mobil dalam jangka waktu lama.
Baca Juga: Apakah BBM Bisa Kecampur Air kalau SPBU Kebanjiran? Ini Penjelasannya
Sebenarnya istilah bensin basi tidaklah tepat, yang sesuai yakni penurunan kualitas atau deteorisasi. Seperti kembali dijelaskan oleh pak Yus, "Bensin yang didiamkan lama sekitar 6 bulan bisa mengalami perubahan senyawa kimia," ungkapnya
"Ada senyawa kimia bernama Olefin yang mudah bereaksi dengan oksigen dan membentuk gum atau endapan," jelasnya pria ramah ini sembari tersenyum.
Selain itu, di dalam tangki bahan bakar bisa terjadi kondensasi yang bisa meningkatkan kadar uap air di dalam tangki.
"Makanya bila kendaraan didiamkan selama 6 bulan, kalau mau dipakai lagi tangkinya mesti dikuras," kata Yuswidjajanto.
4. Menggoyangkan Kendaraan Saat Mengisi Bahan Bakar
Untuk perilaku yang satu ini, pasti sudah banyak yang pernah melihat di SPBU. Di mana saat seseorang saat mengisi bahan bakar menggoyang-goyangkan mobilnya, agar mendapatkan volume bahan bakar lebih banyak dari standar.
Dijelaskan oleh Reza Sukaraharja sewaktu diwawancara selaku, Head of Affiliation Lembaga Minyak dan Gas (LEMIGAS).
“Sebenarnya mengisi bahan bakar lalu menggoyangkan kendaraan itu enggak pengaruh ke volume bahan bakar yang diisikan menjadi bertambah,” ucap Reza Sukaraharja beberapa waktu lalu.
“Bahan bakar itu kan bentuknya cair, secara hukum fisika, cairan akan mengisi setiap bagian tangki bahan bakar,” imbuhnya.
Jadi tidak akan akan ada bedanya, mobil yang saat diisi BBM dengan digoyang-goyang atau tidak. yang ada malah bisa bikin kelelahan.
Baca Juga: SPBU Pertamina Ada yang Pasti Prima dan Pasti Pas, Apa Perbedaannya?
5. Handphone Bisa Memicu Kebakaran saat Mengisi Bahan Bakar
Di tiap SPBU pasti tedapat larangan penggunaan ponsel atau HP saat mengisi BBM, karena dikhawatirkan dapat memicu terjadinya kebakaran.
“Betul, memang ada bahaya saat menggunakan handphone saat mengisi bahan bakar terutama bila posisinya sangat berdekatan,” ungkap Reza.
“Gelombang radiasi elektromagnetik bisa memicu terjadinya arus listrik dan bila terkena uap bahan bakar bisa saja terjadi kebakaran,” ungkapnya.
Namun, jika Anda ingin melakukan pembayaran cashless menggunakan handphone di SPBU enggak perlu takut.
Sebab, area pembayaran cashless ini telah dipertimbangkan aman dari nozzle pengisian BBM.
Editor | : | Naufal Nur Aziz Effendi |
KOMENTAR