Otomania.com - Taksi di dalam bandara masih menjadi polemik, apalagi setelah ada kejadian penumpang di Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan saat naik taksi meninggalkan bandara.
Dirinya sedang pulang dan memesan taksi Blue Bird, saat meninggalkan bandara, ia dicegat oleh oknum yang diduga dari taksi bandara.
Setelah berita ini ramai, berbagai tanggapan masuk mulai dari Menteri Perhubungan bahkan juga Kadishub Jateng.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi sempat mengancam akan mengambil alih pengelolaan Bandara Ahmad Yani jika masalah tidak cepat diselesaikan.
(BACA JUGA: Ingat, Selama Asian Games 2018 Beberapa Pintu Tol Bakal Ditutup Permanen)
Dalam satu minggu ini Kadishub Provinsi Jateng Satriyo Hidayat juga mengingatkan pengelola untuk segera menyelesaikan permasalahan.
"PTS GM Angkasa Pura I saat ini sedang merencanakan melakukan perubahan. Mudah-mudahan sebelum Sabtu selesai. Nanti ada taksi argo yang masuk," ujarnya.
Menurut dia, penambahan penyedia taksi akan dilakukan secara bertahap.
Untuk itu layanan taksi argo akan lebih dulu beroprasional di Bandara Ahmad Yani.
Selain itu pihak Dishub juga akan menyusun konsep, kemudian disodorkan ke otoritas bandara.
(BACA JUGA: Loh Kok Bisa, Mobil-mobil Sitaan Perkara Raib Dari Parkiran Kejaksaan Depok)
Setelah konsep diterima pihak pengelola bandara, mereka harus menghitung ulang dan menentukan langkah selanjutnya.
"Beda memang sesuai dengan PP Nomor 61 kebandarudaraan DLKM, DLKP urusannya otoritas. Kami dari pemerintah hanya membantu model," tuturnya.
Satriyo juga mengatakan bahwa sudah saatnya taksi beragrometer beroperasi di bandara.
Karena jika tidak menggunakan argometer status izin akan berubah menjadi sewa.
(BACA JUGA: Wow, 12 Pebalap Dunia Bakal Ikut World Ducati Week, Motor yang Dipakai Bisa Dibeli)
"Mungkin dalam seminggu ini ada taksi luar bandara yang masuk. Karena saya tidak masuk di ruang (rapat) itu," tuturnya.
Ia berharap Sabtu ini taksi beragometer sudah ada di Bandara Ahmad Yani.
Ada dua pilihan yang disodorkan ada setengah digunakan sewa, dan setengahnya menggunakan argo.
"Mudah-mudahan hal tersebut bisa diterapkan di Bandara Ahmad Yani," katanya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR