Selain itu pihak Dishub juga akan menyusun konsep, kemudian disodorkan ke otoritas bandara.
(BACA JUGA: Loh Kok Bisa, Mobil-mobil Sitaan Perkara Raib Dari Parkiran Kejaksaan Depok)
Setelah konsep diterima pihak pengelola bandara, mereka harus menghitung ulang dan menentukan langkah selanjutnya.
"Beda memang sesuai dengan PP Nomor 61 kebandarudaraan DLKM, DLKP urusannya otoritas. Kami dari pemerintah hanya membantu model," tuturnya.
Satriyo juga mengatakan bahwa sudah saatnya taksi beragrometer beroperasi di bandara.
Karena jika tidak menggunakan argometer status izin akan berubah menjadi sewa.
(BACA JUGA: Wow, 12 Pebalap Dunia Bakal Ikut World Ducati Week, Motor yang Dipakai Bisa Dibeli)
"Mungkin dalam seminggu ini ada taksi luar bandara yang masuk. Karena saya tidak masuk di ruang (rapat) itu," tuturnya.
Ia berharap Sabtu ini taksi beragometer sudah ada di Bandara Ahmad Yani.
Ada dua pilihan yang disodorkan ada setengah digunakan sewa, dan setengahnya menggunakan argo.
"Mudah-mudahan hal tersebut bisa diterapkan di Bandara Ahmad Yani," katanya.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR