Otomania.com - Pada Maret 1998 di Kemayoran, Jakarta, diadakan balapan motor kelas bebek tune-up 110 cc. Di ajang itu terdapat pebalap dan motor yang takkan bisa dilupakan.
Motornya Yamaha F1-ZR lansiran tahun 1998, dan penunggangnya adalah Hendriansyah. Pria yang biasa dipanggil Hendri itu berasal Yogyakarta dan menjadi penguasa Kemayoran (seeded B) saat itu.
Saat itu, para penonton yang menyaksikan aksinya merasa terkagum-kagum. Usut punya susut, ternyata F1-ZR milik Hendri itu diracik di Jepang.
Hal ini diungkapkan Chandra Baharudin, yang saat itu adalah mekanik tim Yamaha. Proses peracikan motor ini cukup lama. "Kami kirim motor berikut spesifikasi balapnya ke Daytona Jepang," terangnya.
Saat motor sudah datang ke tim Yamaha Yogyakarta, ada dua perubahan utama yang dilakukan tuner asal Jepang itu, yakni sistem kelistrikan dan peningkatan suplai bahan bakar.
(BACA JUGA: Motor Sudah Dimodif, Alamat Susah Dijual)
Cara pertama, spul magnetnya dilengkapi 3 kabel dengan karakteristik kurva peak power berbeda. Untuk trek pendek, banyak tikungan membulat atau sirkuit panjang. "Tinggal pilih satu kabel," jelas Chandra.
Sedangkan saat itu arena Kemayoran tergolong sirkuit pendek. Makanya, tenaga baru benar-benar keluar saat putaran mesin berada pada 6.000 rpm. Sedangkan di Sentul tenaga baru keluar pada 8.000 rpm.
Hal ini cukup menyulitkan pebalap, lantaran harus sering bermain setengah kopling agar putaran mesin bisa di angka itu. Akibatnya, kampas kopling sering terbakar. "Sampai babak semifinal, sudah makan dua kampas kopling," ujar Hendri.
(BACA JUGA: Kilas Balik Motor Nasional SMI Yang Layu Sebelum Mekar)
kompresi motor pun ikut berubah, semula hanya 6,9 namun setelah diracik di Negeri Sakura berubah sampai 7,1 : 1. Selain itu rancangan aliran udara juga menentukan bagaimana motor ini bisa begitu bertenaga.
Rancangannya mirip seperti sistem turbo, ada corong udara ke kotak saringan udara (filter). Lalu ada dua nipel yang terpasang, satu ke manifold dan satunya ke tangki bensin yang sebelumnya lewat filter udara kedua.
Hal itu membuat bensin didorong oleh udara baik dari karburator maupun tangki. Sehingga, sebelum mencapai 13.500 rpm, tenaga motor F1-ZR berkarburator Keihin 24 mm itu masih ada.
Selain itu yang menjadi pertanyaan apakah cuma motornya saja yang hebat bagaimana dengan pebalapnya? Jadi untuk membuktikan mana yang lebih berperan antara motor atau Hendri yang sempat diberi gelar Dewa Road Race.
(BACA JUGA: Biar Tahu, Ini Alasan Motor 2-Tak Selalu Keluar Asap Dari Knalpot)
Motor itu pun dicoba oleh bukan pebalap dan settingan mesin dibiarkan sama seperti saat dipakai Hendri balapan. Setelah dicoba, butuh dua lap agar terbiasa dengan posisi duduk dan cara memindahkan gigi yang semuanya dicungkil.
Mulai dari rem sampai semua perangkat dicoba, sembari menghafal sirkuit. Pada lap 3, gaya Hendri berbelok ke kanan dipraktekkan. Namun hal itu tidak mudah, sebab harus merebahkan motor sambil mempertahankan putaran mesin sekitar 7.000 rpm di gigi 3.
Setelah itu dicoba juga mengangkat roda depan, seperti gaya Hendri melewati garis finish. Percobaan pertama sudah pasti gagal karena kelebihan power. Baru setelah percobaan kedua dan seterusnya selalu sukses.
Kemudian meniru gaya Hendri saat melewati tikungan parabola ke kiri. Perbedaan merek ban, depan Dunlop Sportmax dan belakang menggunakan Bridgestone Battlax, tidak menjadi halangan.
Kerikil lembut di permukaan aspal sirkuit, memang mengurangi cengkeram. Tapi cukup dengan mengurangi bukaan gas, arah motor bisa kembali normal. Hal itu mungkin saja terjadi karena suspensinya, lantaran suspensi belakang menggunakan Daytona Showa dan stabilisator depan bermerek sama.
(BACA JUGA: Namanya Motor Jawa, Tapi Bukan Dari Indonesia)
Hendri punya trik tersendiri, yakni dengan memanfaatkan ban belakang bergeser untuk memperkecil radius bebelok. Setelah dipraktekkan ternyata itu sangat sulit.
Jadi untuk menjawab mana yang lebih berperan, maka jawabannya adalah keduanya. Sebab motor yang luar biasa itu bisa jadi biasa di tangan pebalap kurang skill.
Editor | : | Donny Apriliananda |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR