Surabaya, Otomania.com - Membahas mengenai desain ekterior dan interior Honda CR-V 1.5 Turbo sudah selesai. Kali ini, Otomania.com akan menjelaskan bagaimana performa, handling, dari sport utility vehicle (SUV) medium ini.
Honda Prospect Motor (HPM) mengajak awak media otomotif nasional, termasuk Otomania.com ke Malang dan Surabaya, Jawa Timur. Hari pertama, perjalanan hanya di sekitar kota hingga daerah Batu, Malang.
Perjalanan ke Batu belum terlalu menantang, namun sudah ditemukan banyak jalan menanjak, menurun, dan berkelok-kelok. Ketika itu, Otomania.com hanya menjadi penumpang di jok baris kedua.
Dipacu dengan kecepatan tinggi, duduk di jok penumpang masih terasa nyaman, apalagi headroom dan juga legroom sangat luas, sehingga tidak mudah merasa pegal atau capek.
Masuk ke hari kedua, perjalanan dilanjutkan ke daerah Gunung Bromo. Medan jalan sudah pasti didomonasi tikungan, tanjakan hingga turunan yang cukup ekstrim.
Hari kedua, Otomania.com cukup puas mengeksplor CR-V generasi kelima ini, sebab sejak pagi hingga malam hari duduk sebagai pengemudi.
Ketika jalan menanjak, karena CR-V yang dipakai bertransmisi otomatis, maka hanya cukup di posisi D, torsi mobil ini begitu besar. Kalau hasil klaim Honda, yaitu 240 Nm pada 2.000 rpm hingga 5.000 rpm.
Pantas saja, jalanan menanjak dan akselerasi pertama begitu luar biasa. Kejutan belum berhenti sampai di situ, ketika tiba di Pasir Berbisik, Gunung Bromo, Otomania.com bisa menginjak pedal gas lebih dalam lagi.
Karakter mesin 1.5 turbo yang dipadu padankan dengan teknologi CVT Earth Dreams, membuat tarikan mobil ini sangat luar biasa. Model S apalagi, bisa memberikan akselerasi lebih menarik lagi.
Klaim Honda, meskipun punya mesin 1.5-liter turbo, tetapi tenaga yang dihasilkan lebih besar dari 2.0-liter. Versi turbo ini punya daya maksimal 190 ps pada 5.600 rpm.
Bicara mengenai handling, memang sedikit kaku karena punya dimensi lebih panjang dari model sebelumnya, tetapi kenyamanan penumpang menjadi maksimal.
Melintas di jalan berkelok-kelok, pengemudi tidak begitu dipermasalahkan oleh pilar A, baik sebelah kiri atau kanan. Sehingga, bisa dengan cepat melintas jalur yang berkelok, baik turun atau menanjak.
Tidak berhenti sampai di situ, kesenyapan kabinnya juga cukup bagus, jika diberikan penilaian 1-10, punya tingkat kesenyapan dengan nilai sembilan.
Setelah puas mengeksplor, kini Otomania.com akan memberikan penilaian positif dan negatif. Dimulai dari sisi minus, untuk keseluruhan hanya memiliki kekurangan dari kenyamana tempat duduk jok baris ketiga.
HMP juga mengakui bahwa jok baris ketiga ini kurang begitu maksimal, tetapi alasan HPM tidak setiap hari digunakan oleh tujuh penumpang.
Sementara poin positif untuk keseluruhan cukup banyak jika dijabarkan satu persatu. Tetapi, menurut pribadi sudah pasti penggunaan mesin turbo, meski mesin kecil tetapi tenaga bisa melebihi dari mesin 2.0.
Performa cukup mumpuni di segala medan jalan, namun handling kurang begitu sempurna, sehingga pengemudi masih harus melakukan koreksi ketika melaju dengan kecepatan tinggi, kemudian jalan menanjak atau menurun dan berkelok-kelok.
Namun, untuk di jalan bebas hambatan seperti diuji dari Malang ke Surabaya, Jawa Timur, handling, performa serta kenyamanan pengemudi dan penumpang cukup bagus.
Simak video review-nya di bawah ini:
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR