Jakarta, Otomania.com – Masalah utama yang rumit diselesaikan soal pengecatan buat reparasi bodi mobil yaitu perbedaan warna. Konsumen pada umumnya hanya mau tahu warna bodi tidak belang kelihatan bekas tambalan, ternyata proses aplikasinya mesti teliti dan butuh tenaga ahli khusus.
Menurut Country Director PT NP Auto Refinishes Indonesia (NPARI) Kuswantoro Pranabudi yang kini mengatur strategi cat otomotif Nippon Paint di Indonesia, setiap cat ada formulanya yang terdiri dari berbagai warna dasar. Salah satu penyebab kondisi belang karena pencocokan formulasi cat tidak tepat.
Buat sekelas pabrikan tidak percaya lagi pakai feeling atau pengalaman buat mencari rumus tiruan cat perbaikan. Pilihannya menggunakan alat bantu, misalnya scanner khusus dari Nippon Paint bernama Nax Colobo.
Itu baru sebagian masalah. Walau sudah pakai formula yang tepat, jika proses pengecatan juga tidak dilakukan dengan benar maka hasilnya juga bisa tetap belang. Di sinilah fungsi penting teknisi ahli yang mengerti solusi.
Mulai tahun ini NPARI mengaku memegang 100 persen peredaran produk pengecatan otomotif merek Nippon Paint. Bukan hanya itu saja, karena diakui aplikasi pengecatan sangat rumit, perusahaan juga berusaha menjaga kualitas dengan mendirikan pusat pelatiihan di Jakarta Utara, Center for Auto Refinish Training and Excellence (CARTE).
“Jadi memang cat itu agak unik karena formulasinya harus benar dan aplikatornya itu mesti bagus. Karena itu di labolatorium kami mendidik dua hal, warna yang akurasinya bagus, kedua bagaimana cara menyemprot yang benar,” kata Kuswantoro.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR