Dalam masa pengembangan ini juga, masing-masing tim di balapan Formula 1 berusaha menerjemahkan regulasi terbaru FIA. Saat inilah kepintaran tim desain untuk mencari celah dari regulasi yang paling menentukan.
Tephie mencontohkan kasus desain double decker sayap belakang yang digunakan Brawn GP di musim 2009. Ini berkat kejelian tim desain, yang bisa melihat kekurangan kata dari regulasi FIA, hingga memanfaatkannya jadi desain.
Setelah beberapa tahun berkecimpung di duna Formula 1, Tephie mengaku menikmati pekerjaan yang tidak pernah diimpikanya ini. Menurutnya bekerja di F1 cukup dinamis dan menantang, meski tekanannya cukup tinggi.
“Teknologi di F1 hampir mirip dengan pesawat, namun lebih dinamis. Kalau di pesawat, teknologi 10 tahun lalu masih dipakai, proses hidupnya lama. Kalau F1 lebih menantang,” ucap Tephie.
Saat ini Tephie menetap di Bicester, Oxfordshire, tempat dimana kantor desain tim Toro Rosso berada. Ia merupakan salah satu dari ratusan pekerja dari berbagai negara, di tim yang di musim 2016 lalu menempati posisi ke tujuh di klasemen konstruktor.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR