Jakarta, Otomania – Penggantian pelek biasanya menjadi ubahan yang wajib dilakukan pemilik mobil bila ingin mengubah tampilan mobil kesayangannya. Ubahan pelek bawaan pabrikan dengan pelek aftermarket membuat mobil nampak lebih gagah, sporty dan tidak biasa.
Beragam model pelek dengan berbagai merek, serta ukuran saat ini memudahkan pemilik mobil untuk memodifikasi kendaraannya. Di pasaran sendiri, pelek dibagi antara pelek original dan juga replika. Bagaimana cara membedakannya?
Menurut Yohanes Hanifa dari JB Autofashion, Pasar Otomotif Kemayoran, cara membedakan pelek replika dengan original terbilang sulit. Namun paling mudah bisa dilihat dari harga yang dibanderol.
“Harga itu untuk original cukup mahal. Bisa empat kali pelek replika. Misal pelek replika 14 inci Rp 5 jutaan, pelek asli sekitar Rp 20 jutaan,” ucap Yohanes saat ditemui beberapa waktu lalu.
Jika harga belum cukup untuk meyakinkan membedakan pelek tersebut original atau replika, cara lain yang digunakan adalah ciri fisik. Biasanya dari desain pelek original lebih agresif, lebar ukurannya, juga secara spesifikasi lebih berani menawarkan ukuran-ukuran yang jarang di pasaran.
“Ini karena pelek original bisa dipesan secara khusus sesuai pesanan. Kalau replika biasanya cenderung lebih sopan, biasa,” ucap Yohanes.
Ciri lain adalah bobot. Pelek asli biasaya memiliki berat yang lebih ringan jika dibanding pelek replika dengan ukuran yang sama. Misal ukuran 17 inci replika 10 kilogram, pelek original sekira enam kilogram.
“Tapi untuk pelek 20 inci, berat antara replika dan original hampir mirip. Ini kenapa perlu membiasakan diri untuk membedakan pelek original dan replika,” ucap Yohanes.
Saat ini pelek replika memiliki kualitas fisik yang semakin mendekati pelek original. Bagi pemilik kendaraan yang memang ingin menggunakan pelek original, pastikan untuk tidak membeli di sembarang tempat. Pilih penjual yang memiliki reputasi terpercaya dan cek kelengkapan pelek original dengan mencari informasi sebelum membeli.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR