Jakarta, Otomania - Laju pertumbuahan sepeda motor cukup pesat di Jakarta. Tak heran bila angka kecelakaan serta pelanggaran lalu lintas menurut data Korlantas Polri didominasi oleh pengguna motor.
Meski sudah mendapat perhatian serius dan beruapaya untuk mencari solusi untuk membatasinya, namun hal ini diakui tidak mudah untuk dilakukan. Kasubdit Angkutan Orang Direktorat Angkutan dan Multimoda Kementerian Perhubungan Ahmad Yani, menjelaskan bahwa memang sulit mengatur atau meredam pengguna motor di Jakarta.
"Tidak mudah menangani pengguna motor, satu-satunya upaya yang bisa kami buat saat ini dengan melakukan manajemen rekayasa lalu lintas, seperti larangan penggunaan motor di jalan protokol yang saat ini sudah berjalan," ucap Yani kepada wartawan, Kamis (20/10/2016).
Menurut Yani, untuk saat ini larangan penggunaan motor di beberapa ruas jalan, menjadi cara yang paling utama. Upaya menekan dari sisi lain sudah pernah dibicarakan, namun tetap menemui jalan buntu.
"Beberapa tahun lalu sudah pernah duduk bareng bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, beliau tanya mau diapain motor? Kasarnya, harga murah banyak menggangu lalu lintas, apakah mau dilarang, apakah mau dibatasi produksinya, mungkin enggak? Tidak mungkin kan. Apakah dilarang pemasarannya di Indonesia ? Enggak mungkin juga, yang paling mungkin dilakukan dengan rekayasa lalu lintas tadi," papar Yani.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR