Jakarta, Otomania - Musisi dan gitaris ternama, Satrio Yudi Wahono atau akrab disapa Piyu, mendukung Gerakan Tertib Berlalu Lintas (Gatel) yang dibuat oleh Otomania. Gitaris band Padi ini rupanya sudah jenuh melihat pelanggaran serta kemacetan lalu lintas di Jakarta.
Menurut dia, tingginya volume kendaraan di Jakarta memancing terjadinya pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengguna jalan raya, khususnya kendaraan roda dua.
"Soal lalu lintas, Jakarta itu sudah kacau sekali. Volume kendaraan tiap hari meningkat, tapi jalannya tidak bertambah. Hal ini bikin orang mengambil jalan pintas yang bertentangan dengan hukum, seperti lawan arah atau berkendara di atas trotoar," ucap Piyu yang sedang mempromosikan band terbarunya kepada Otomania, Kamis (29/9/2016).
Salah satu solusi yang cukup efektif dalam mengurai kemacetan di Jakarta, menurut dia, bisa dilakukan dengan memberlakukan usia pakai kendaraan. Selain itu, Piyu juga berharap pemerintah beserta instansi terkait benar-benar memberikan solusi transportasi yang terjamin kenyamanannya.
"Kalau pemerintah mau membatasi pasti efektif, artinya motor atau mobil hanya boleh digunakan lima sampai 10 tahun, lebih dari itu tidak boleh jalan. Kedua, pemerintah juga harus serius menambah moda transportasi umum yang layak sehingga masyarakat mau pakai umum dari pada bawa kendaran priibadi. Kalau transportasinya enak, saya juga ke mana-mana lebih baik naik umum," ucap Piyu.
Tindak tegas
Bukan hanya solusi kemacetan, Piyu juga cukup geram melihat pelanggaran lalu lintas yang dilakukan beberapa masyarakat. Parahnya lagi ada beberapa oknum polisi yang justru memanfaatkan hal ini untuk mencari keuntungan.
"Kita enggak usah tutup matalah, pelanggaran itu terjadi tiap saat. Gimana mau kapok, kalau aparat malah memberikan solusi yang tidak sesuai prosedur. Harusnya hukum itu jadi fondasi kuat, artinya harus ada ketegasan yang pasti tanpa pandang bulu," ucap Piyu.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR