Jakarta, Otomania — Beda dengan mobil lawas, mobil modern yang menggunakan injeksi saat ini sudah memiliki sistem komputerisasi yang cukup canggih. Salah satunya seperti malfunction indicator lamp (MIL) yang dijumpai saat mobil akan distarter.
Ketika kunci sudah di posisi "On", semua indikator pada speedometer akan menyala dan pada mobil mewah biasanya diikuti oleh jarum speedometer yang naik lalu kembali normal.
Nah, kebiasaan menghidupkan mobil tanpa menunggu MIL kembali ke posisi normal ternyata bisa memicu terjadinya kerusakan pada beberapa komponen pada mobil.
Executive Coordinator Technical Service Division ADM Anjar Rosjadi menjelaskan, kebiasaan menghidupkan mesin tanpa memberikan jeda MIL kembali normal, memiliki dampak buruk bila sering dilakukan.
"Efek secara langsung memang tidak ada, tetapi bila terus-menerus dilakukan bisa membuat motor starter menjadi rusak," ucap Anjar kepada Otomania, Kamis (1/9/2016).
Anjar menjelaskan, saat MIL menyala sebenarnya dibarengi dengan sistem injeksi yang sedang bekerja menyuplai bahan bakar. Motor starter akan menunggu proses tersebut selesai baru mesin bisa dinyalakan secara optimal.
"Biasanya kalau suplai bahan bakar belum naik, kerja motor starter saat menghidupkan mobil akan lebih berat. Tanpa disadari, hal ini membuat efek jangka panjang yang bisa memperpendek umur komponen tersebut," kata Anjar.
Sebelumnya, Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Arifani Perbowo juga pernah menjelaskan mengenai hal tersebut. Meski tidak memiliki efek langsung, kebiasaan tersebut juga bisa memicu aki cepat soak.
"Kalau injeksi belum mengisi, otomatis membuat aki bekerja ekstra di angkatan awal yang berdampak buruk bila dilakukan terus-menerus," ucap Arifani beberapa waktu lalu.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR