Jakarta, Otomania – Tak gampang buat produsen atau pabrikan sepeda motor untuk ganti model. Bahkan demi melakukan facelift, minimal mengganti ukuran ban, langkah-langkah kompeherensif yang panjang sampai makan waktu tahunan harus dijalani.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memberi contoh kecil, saat menelurkan Mio Z belum lama ini. Penggunaan ban lebih lebar di depan-belakang butuh waktu lebih dari setahun untuk riset dan pengembangannya.
”R&D (Research and Development) biasanya sampai dua tahun untuk facelift. Mio Z dilakukan cepat hanya satu tahunan karena secara teknis kami hanya melakukan uji penggunaan ban baru,” kata Mohammad Masykur, Asisten GM Pemasaran YIMM belum lama ini di Sentul.
Pola waktu yang lebih lama dipakai untuk mengembangkan tipe baru. Masykur menerangkan, model baru tanpa mesin, riset dan pengembangannya bisa sampai tiga tahun. Kalau tambah mesin baru, waktunya lebih panjang jadi empat atau lima tahun!
”Itulah bedanya pabrikan dan modifikator. Kalau modifikator tidak ada proses regulasi. Penampilan oke, mungkin durability belakangan. Pabrikan tidak bisa begitu, harus melalui tahapan panjang demi kenyamanan dan keselamatan juga,” ucap Masykur.
Beberapa poin yang diuji pada pengembangan motor baru benar-bena komplet. Mulai dari kekuatan frame, ketahanan mesin, dan lainnya. Setelah mesin dipasang ke frame, dicoba lagi, tes getaran hingga riding feeling.
Masykur memastikan, satu komponen saja berubah, proses riset dan pengembangan sudah pasti lebih panjang. Mio Z misalnya, sekilas hanya ganti ban, namun untuk memastikan kelayakan produk, semua hal diuji setelah menggunakan ukuran ban yang baru.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR