Jakarta, Otomania - Keputusan Ford Motor Indonesia (FMI) gulung tikar pada pertengahan tahun 2016 cukup menjadi berita mengejutkan bagi semua kalangan. Salah satunya dari kalangan komunitas Ford Fiesta yang tergabung dalam Indonesian Ford Fiesta Community (INFINITY).
Ketua INFINITY Michael Chris, mengatakan bahwa cukup kaget mendengarnya, tapi hal ini sudah bukan menjadi masalah utama. Saat ini yang terpenting adalah bagaimana bentuk tanggung jawab FMI ke depannya.
"Kalau saat ini kami hanya minta keterangan bagimana kedepannya, karena isu dan berita makin banyak yang bikin khawatir. Sudah beberapa kali janji pertemuan juga masih ditunda dengan FMI karena alasan satu dan lainnya," ucapnya ketika bertemu Otomania di MGK, Kemayoran, Kamis (11/2/2016).
Menurutnya, saat ini bukan lagi masalah FMI bubar dari Indonesia tapi lebih ke kejelasan FMI kepada konsumen. Hal ini menyangkut aftersales seperti bengkel perawatan serta ketersediaan suku cadang asli yang mudah untuk di dapat.
"Meski ada kabar dan berita bengkel servis masih buka, tapi yang mau kami pastikan adalah sampai kapan mereka akan bertahan. Hal-hal seperti ini yang harus dijelaskan, karena konsumen Ford cukup banyak saat ini," ujarnya.
Software dan Sistem
Salah satu "penyakit" pada Fiesta dan EcoSport adalah TCM (transmission control module) dan kopling dual clutch. Selain bengkel resmi memang sudah ada beberapa bengkel spesialis Ford yang bisa mengerjakan, tapi masih dalam hitungan jari.
"TCM dan dual clutch di Fiesta memang sering menjadi masalah, karena itu kami masih mengandalkan servis resmi. Selain barang sulit, pengerjaanya pun memang membutuhkan alat dan software khusus," ucapnya.
Untuk alat pengerjaan TCM menurutnya menggunakan integrated diagnostic system (IDS) sedangkan softwarenya adalah portable diagnostic software (PDS). Kedua perangkat ini memang masih cukup sulit di dapatkan selain dari diler resmi karena semuanya harus menggunkan lisensi resmi yang sifatnya berlanganan, hal ini pun menjadi kekhawatiran tersendiri bagi pengguna Fiesta.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR