Nusa Dua, Otomania - Gebrakan cerdas dilakukan Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di awal 2016 ini, dengan menelurkan Xabre. Model baru tersebut bermain di segmen sport 150 cc, dan bersua langsung dengan pemain lama baik dari Yamaha sendiri maupun kompetitor.
Tengok saja, Xebre akan bersua V-Ixion, Byson, R15, Honda CB150R Streetfire, Verza, Megapro, dan Kawasaki Ninja 150. Keputusan buat menelurkan Xabre bisa dibilang berani, karena pasar 150 bisa dibilang sudah penuh.
Namun, Yamaha tentu sudah penuh perhitungan. Kesempatan ini bisa dimanfaatkan buat membuka pasar baru dengan pilihan model yang lebih "keren". Konsep motor sport adalah motor impian ini yang digodok Yamaha dengan menghasilkan model sport 150 tapi dengan desain yang tidak tanggung.
Sepakat bukan bila Xabre sudah cukup mewakili hasrat konsumen yang ingin memiliki motor sport dengan bodi tidak cungkring. Suspensi depan sudah pakai model up side down, desain tangki agresif, cover bodi menutupi rangka Delta Box berpadu dengan lengan ayun dan suspensi belakang monoshock. Sampai desain buritan yang enak dilihat, dan ukuran ban bertapak lebar (depan 110/70, belakang 130/70).
Mesin 150 SOHC menghasilkan tenaga maksimum 16,1 tk pada putaran mesin 8.500 rpm dan torsi maksimumnya 14,3 Nm pada putaran mesin 7.500 rpm. Angka ini mirip-mirip dengan daya yang dihasilkan V-Ixion.
Adu kuat
Persaingan di segmen sport antara Yamaha dan Honda memang sengit. Yamaha sempat terjegal di posisi atas oleh Honda pada Oktober dan November 2015. Namun, pabrikan berlambang garpu tala ini mampu bangkit di akhir tahun.
New V-Ixion tetap menjadi sepeda motor sport terlaris dengan penjualan total 275.261 unit sepanjang 2015 di pasar domestik. Performa itu juga diimbangi dengan ekspor yang mencapai 4.000 unit.
Dengan tambahan Xabre, setidaknya Yamaha punya tambahan satu amunisi baru meskipun berisiko menggerus pasar model yang sudah ada. Kendala yang ada hanya masalah harga, Xabre punya banderol yang terbilang tinggi, hampir menyentuh angka Rp 30 juta (Rp 29,8 juta).
Tapi, bila kembali ke konsep motor sport adalah motor impian, rasanya angka menjadi pertimbangan kedua. Kalau masih ada di angka logis, konsumen setidaknya masih melirik Xabre sebagai pilihan.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR