Jakarta, Otomania – Sudah bukan rahasia lagi, pasar aksesori sangat bergantung pada produk-produk sepeda motor yang dikeluarkan para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Jika produk-produk yang ditelurkan ATPM kendur, begitupun turunannya ke bisnis aksesori.
Teddy Hartono, Chief Executive Officer (CEO) TDR Industries mengatakan, selain itu ada faktor lain yang berpengaruh terhadap bisnis aksesori, yaitu kebijakan dan budaya merek-merek yang dipegang ATPM. Salah satunya seperti pelarangan untuk menambah aksesori atau modifikasi pada sepeda motornya.
“Kebijakan dan budaya salah satu merek jelas berpengaruh. Kita lihat dahulu apa kampanye yang dilakukan para ATPM untuk konsumennya, apa melonggarkan penambahan aksesori atau tidak. Seperti ditakut-takuti dengan kehilangan garansi salah satunya,” ujar Teddy kepada Otomania, Selasa (5/1/2016).
Teddy melanjutkan, tipikal masing-masing merek berbeda-beda, seperti pemilik sepeda motor Honda yang jarang melakukan modifikasi. Karena salah satunya takut kehilangan garansi, tidak bisa diservis atau lain sebagainya. “Pengguna sepeda motor Honda cenderung standar, mungkin karena ditakut-takuti tersebut,” ujar Teddy.
“Sementara untuk Yamaha, di mana penggunanya selalu ingin tampil beda dan ingin keluar dari standar. Jiwa racing dan modifikasinya ada. Jadi masing masing memiliki karakter sendiri, dan itu cukup berpengaruh pada pasar aftermarket,” ujar Teddy.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR