Jakarta, Otomania -Turunnya pasar otomotif tahun ini, memaksa para Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) untuk menebar diskon. Ini dilakukan semata-mata untuk menarik minat masyarakat melakukan pembelian. Hampir semua merek melakukan trik ini, meski nominalnya berbeda-beda.
Stephanus Ardianto, President Director Nissan Motor Indonesia (NMI) mengatakan, mengambil keputuan untuk melakukan diskon cukup "serba salah". Ada efek-efek yang ditimbulkan dari pemberian potongan harga. Mungkin ada yang menguntungkan, namun tidak dipungkiri ada juga kerugiannya.
"Saya katakan bahwa diskon sendiri serba salah. Untuk jangka pendek nampaknya menguntungkan. Namun, jika dilihat efeknya pada jangka panjang akan cukup merugikan," ujar pria yang akrab disapa Steve, Rabu (18/11/2015).
Steve melanjutkan, diskon akan membuat nilai suatu barang akan menurun. Nantinya bisa merugikan konsumen yang tidak membeli produk tersebut tanpa diskon, karena harga jual kembalinya akan jatuh. Jadi ketika melakukan transaksi diskon, sebenarnya penjual dan pembeli sama-sama tidak "happy".
"ini sudah seperti obat bius. Mungkin kalo untuk event tertentu bisa saja, tapi kalau terus-menerus, market bisa rusak. Jadi saya sih berharap rekan-rekan ATPM yang besar-besar perlu diberi tahu, kita jangan merusak pasar," ujar Steve.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR