Jakarta, Otomania – Berangkat dari kritik identitas, Nissan Motor Indonesia akhirnya temukan karakter produk city car March miliknya. Melalui program MarchInVashion, produk ini digiring untuk menjadi ikon fashion tanah air. Kesan “cute” yang ditampilkan March, memberi kesan kuat menjadi kendaraannya perempuan atau para pecinta fashion.
Pernyataan tersebut seperti disampaikan oleh Budi Nur Mukmin, General Manager Marketing Strategy NMI, di sela-sela kick off kompetisi fashion designer yang diselenggarakan Nissan, MarchInVashion, di Empirica Kawasan Terpadu Sudirman, Jakarta Selatan, Rabu (18/11/2015).
Budi mengatakan, sudah lima tahun Nissan March di pasar otomotif tanah air, dan bisa selamat hingga saat ini. Selain menemukan identitasnya, melalui MarchInVashion ini, pihaknya ingin mengedepankan brand awareness March.
“Sejak diluncurkan pada 2010, memang dirasakan persaingan sangat ketat. Setiap merek kendaraan memiliki produk andalannya masng-masing. Namun March dirasakan bisa survive, karena kami selalu mendekatkan diri dengan komunitas, dan konsumen lainnya,” ujar Budi.
Budi menambahkan, 65 persen pengguna Nissan March adalah perempuan. Kemudian untuk memfasilitasi para konsumen tersebut, dunia fashion jadi salah satu media untuk bisa membuat NMI lebih dekat dengan mereka. Sampai saat ini kontribusi March sendiri sebesar 20 persen.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR