Jakarta, Otomania – Teorinya memang lebih baik merawat dengan baik dari pada memperbaiki. Namun kenyataannya, kebanyakan pemilik kendaraan roda empat, malas melakukan perawatan. Salah satunya merawat komponen power steering.
Jika ditanyakan fungsinya, piranti ini sangat membantu ketika mengoperasikan setir. Perlu diperhatikan beberapa hal yang menjadi ciri power steering mengalami gangguan. Raka, pemilik Piranti Stirindo Utama (PSU) Workshop Power Steering Specialist mencoba berbagi tips.
Raka mengatakan, khusus untuk power steering dengan sistem hidrolik, kerusakan bisa dilihat ketika ada oli menetes dari bagian tersebut. Itu bisa mengindikasikan adanya kebocoran oli pada power steering.
“Tidak perlu takut kebingungan karena warna oli power steering dengan oli mesin berbeda. Kalau pelumas power steering berwarna merah, sementar mesin berwarna cokelat. Dari sini sudah menandakan adanya gangguan,” ujar Raka, Selasa (17/11/2015).
Kemudian, lanjut Raka, setir terasa berat ketika mobil akan melakukan putaran, dan setelah itu juga setir tidak berputar sendiri, kembali keposisi semula. Ketiga, setiap kemudi diputar muncul bunyi-bunyi yang tidak biasa di bagian ini.
“Lalu yang terakhir, tanda lainnya yaitu ketika mobil baru dinyalakan dan dalam posisi idle (langsam), setir terasa berat. Namun ketika mobil mulai digas dan dijalankan, kemudi kembali terasa enteng. Empat faktor itu bisa jadi parameter adanya kerusakan pada power steering,” ujar Raka.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR