Jakarta, Otomania - Berkendara mobil saat musim hujan tanpa disadari bisa menimbulkan banyak masalah. Sama seperti tubuh manusia, mobil yang kotor karena hujan juga bisa menggundang banyak penyakit.
"Musim hujan mendorong pengguna mobil wajib lebih ekstra dalam merawat mobil. Terutama masalah kebersihan, karena kotoran yang ada pada mobil baik karena air hujan atau pasir dari cipratan air bisa membuat permasalahan pada mobil," ujar Daniel Yoga, pemilik jasa auto detailing Gloss Geek kepada Otomania, Senin (16/11/2015).
Menurutnya, tak hanya wajib merawat bodi setelah terguyur hujan tapi juga kolong mobil wajib dibersihkan. Hal ini berguna untuk merontokan pasir dan kotoran yang mengendap di sela-sela komponen mobil, mulai dari shockbreaker, sampai bagian lain.
"Bila durasi mobil dipakai tiap hari dan terus menerus terkena hujan, minimal satu kali dalam seminggu mobil harus "mandi besar". Kolong-kolong di bersihkan dengan disemprot, bodi juga wajib di poles bukan hanya dibilas," ucap Daniel.
Kotoran pada kaki-kaki seperti pasir halus bila didiamkan bisa masuk ke dalam shock saat bekerja turun-naik dalam meredam getaran. Sedangakan saat membilas mobil, Daniel menyarangkan jangan langsung menggunakan lap, tapi disiram dulu secara menyeluruh ke bagian bodi dari atas.
"Supaya kotoran dan pasir dari cipratan air atau hujan turun, baiknya urutan penyiraman mobil untuk bodi dari atas. Karena bila langsung dilap bisa membuat pasir halus ikut ke dalam lap dan membuat goresan tipis di lapisan bodi mobil," jelas Daniel lagi.
Setelah dicuci, baiknya bagian-bagian mobil seperti sil kaca, atau soket sambungan kabel di kap mesin langsung dilap hingga kering. Karena bisa cepat getas bila didiamkan kering dengan sendirinya.
"Bila didiamkan kering terkena hawa panas baik dari sinar matahari atau mesin sil-sil bisa cepat getas. Untuk kabel listik efeknya bisa korseleting, sedangkan sil pintu atau kaca bisa retak dan membuat air mudah masuk ke sela-sela dan menimbulkan korosi.," ucapnya.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR