Salah satu cara untuk memastikan komponen ini selalu bisa diandalkan adalah dengan menjaga kampas rem supaya tetap terjaga. Kalau sampai menjaga kampas rem saja sudah lalai, risiko yang diakibatkan bisa serius.
Menurut Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia Arifani Perbowo, dampak memaksakan kampas rem yang sudah habis bisa fatal akibatnya. Bahkan, ketika nanti sudah diganti dengan kampas rem baru, karena perilaku yang salah (memaksa kampas rem tipis tetap bekerja), punya dampak terusan.
"Kampas rem itu terdiri dari tiga lapisan, yakni besi, lapisan dasar asbes putih, dan asbes yang berwarna gelap. Cara mudah memantaunya dengan melihat aus, usahakan segera untuk menggantinya dengan yang baru," ujar pria yang akrab disapa Ape kepada Otomania, Kamis (30/7/2015).
Bila pemilik kendaraan tak menyadari bahwa kampas rem sudah habis, bisa berimbas pada gesekan antara plat besi. Jadi, besi di kaliper akan menyentuh piringan cakram. Akibatnya, piringan lecet dan terkikis, bahkan bisa sampai menimbulkan percikan api karena gesekan kedua besi tadi.
Kalau sudah seperti ini kondisinya, sudah terlambat. Meskipun kalau pemilik mengganti kampas rem baru, justru timbul masalah baru di piringan cakram. Lecet atau terkikisnya permukaan cakram membuat sistem pengereman tidak efektif, lebih parah roda depan bisa bergetar ketika jalan biasa.
Untuk rem tromol, jika telat mengganti kampas rem, kerusakan tambahan justru terjadi pada komponen lainnya. Tromol sebagai dudukan kampas rem bisa termakan, alhasil pemilik harus merogoh kocek lebih dalam untuk mengganti komponen lainnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR