Suzuki menawarkan solusi mobil kota tersebut pada produk terbarunya, Celerio. Hanya saja, mesi berstatus city car yang berpotensi menjadi volume maker, Suzuki Indomobil Sales (SIS) masih mendatangkan Celerio impor utuh (CBU) dari Thailand.
Kendati berstatus CBU, kubu Suzuki menjamin bahwa konsumen tidak perlu khawatir untuk masalah purna jual terutama ketersediaan spare part.
"Spare part sudah ada. Mengenai mesin dan komponen beberapa sama dengan yang digunakan pada Karimun Wagon R, terutama mesin yang sama-sama menggunakan K10B namun beda setingan," Totok Yulianto, Asisten Manajer Pelatihan Roda Empat SIS, pada sesi media test drive Swift dan Celerio, Sentul City, Bogor, Kamis (11/6/2015).
Meski menggunakan mesin sama dengan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) Suzuki Wagon R, tapi Toto menjelaskan bahwa ada beberapa suku cadang yang berbeda dengan Celerio salah satunya adalah kanvas kopling.
Guna mengantisipasinya, pihak Suzuki juga sudah melakukan penyetokan barang, bahkan berniat untuk melokalkan komponen yang dibuat di Thailand.
Pelumas Lifetime
Penggunaan transmisi CVT pada Celerio ternyata bukan hanya memberikan kesan modern, tapi juga berdampak pada sisi efesiensi perawatan dengan penggunaan pelumas lifetime untuk gear box transmisi CVT-nya. Dengan pelumas ini, konsumen tak perlu mengeluarkan biaya untuk mengganti oli pelumasnya.
"Kita pakai pelumas transmisi lifetime Suzuki Green II. Jangka waktunya penggantian cukup lama atau tinggal mengacu pada buku garansi yang tertulis selama 3 tahun penggunaan. Bila dibandingkan dari sisi perawatan, Celerio CVT lebih efesien ketimbang Wagon R yang menggunakan transmisi AGS," ujarnya.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR