Otomania.com - Seketika senyum semringah terbias dari guratan wajah Mbah Yanto yang menua begitu mengetahui motor bebek bututnya rampung direparasi oleh dua orang montir di halaman depan rumahnya di Desa Nampu, Kecamatan Karangrayung, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (4/11/2020).
Keriput yang menyesaki paras kakek renta berusia 62 tahun itu seakan tak bisa menutupi perasaan bungahnya di siang berselimut mendung itu sekitar pukul 13.00 WIB.
"Mbah, motornya sudah selesai diperbaiki," seru salah seorang montir berusia 17 tahun memanggil Mbah Yanto.
Mbah Yanto yang semula duduk santai di kursi kayu usang di teras rumahnya lantas bergegas melangkahkan kaki sembari mengenakan masker menghampiri dua orang mekanik muda yang memperbaiki motornya itu.
"Alhamdulillah motor saya akhirnya diservis. Sering ngadat dan tak layak dipakai. Sudah enam bulan ini tidak ke bengkel karena tak punya ongkos lebih," tutur Mbah Yanto.
Selama sebelas tahun sejak dimilikinya, kendaraan roda dua Honda Supra keluaran tahun 2007 itu memang rutin diservis di bengkel dua bulan sekali.
Hanya saja, kebiasaan itu perlahan mulai dihentikannya menyusul pandemi Covid-19.
Sejak Presiden RI, Joko Widodo mengumumkan dua warganya positif terinfeksi virus corona jenis baru pada awal Maret lalu, kondisi perekonomiannya sebagai petani berangsur lesu.
Sejak saat itu pula, ia tak sekalipun menginjakkan kaki ke bengkel untuk perawatan motor satu-satunya tersebut.
Bapak satu anak ini lebih memilih menggunakan uang hasil bertani untuk kebutuhan lain yang dirasanya lebih esensial.
"Harga jagung anjlok di tingkat petani. Pandemi virus corona memicu menurunnya daya beli masyarakat dan permintaan pasar. Beruntung ada banyak bantuan dari pemerintah yang meringankan beban kami. Salah satunya ini, program Jogo Tonggo berupa servis motor gratis," kata petani jagung ini kepada Kompas.com.
Mbah Yanto adalah salah satu dari ratusan warga desa terpencil terdampak Covid-19 yang menerima bantuan servis motor gratis dari program "Jogo Tonggo" yang digagas Pondok Pesantren (Ponpes) Al Quran Al Hidayah, Desa Sumberjosari, Kecamatan Karangrayung, Grobogan.
Kegembiraan serupa juga dirasakan oleh warga Desa Nampu lainnya, Ahmadi (50).
Baca Juga: Salut, Tukang Ojek Sediakan Internet Gratis Buat Siswa Belajar Online
Buruh bangunan yang tak lagi merantau selama pandemi Covid-19 ini mengaku juga sudah lama tidak melakukan perawatan motor matiknya akibat kesulitan finansial.
Hampir sembilan bulan ini Ahmadi memutuskan untuk bekerja serabutan di daerahnya sendiri ketimbang harus ke luar kota.
"Seperti program Jogo Tonggo, kalau saya program Jogo Anak Istri. Penghasilan berkurang namun lebih ayem. Apalagi disokong bantuan sembako dan uang tunai juga dari pemerintah
Termasuk juga servis motor gratis ini, bahkan oli dan onderdil yang rusak diganti tanpa sepeserpun membayar. Sudah empat bulan lho saya tidak ke bengkel," ungkap bapak dua anak ini.
Baca Juga: Biker NMAX Rela Motornya Nyemplung ke Got, Demi Selamatkan Nyawanya dan Orang Lain
Santri mbengkel sepekan sekali
Ada yang unik dan menarik dari pelaksanaan servis motor gratis program Jogo Tonggo Ponpes Al Quran Al Hidayah.
Dalam praktiknya di lapangan, diterjunkan sebanyak 16 santri siaga dari Madrasah Aliyah (MA) Al Quran Al Hidayah yang telah terdidik kecakapannya di bidang otomotif khususnya perawatan sepeda motor.
Sebagai catatan, mulai medio 2019, Ponpes Al Quran Al Hidayah telah menerima bantuan sarana dan prasarana Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas dari Kementerian Ketenagakerjaan.
Gedung workshop otomotif berukuran 14 x 30 meter tersebut dilengkapi fasilitas yang memadai dengan tenaga pendidik yang profesional.
BLK Komunitas adalah suatu unit atau fasilitas pelatihan vokasi yang didirikan di lembaga keagamaan seperti pondok pesantren, seminari, dhammasekha, pasraman, dan komunitas lainnya.
BLK Komunitas yang merupakan terobosan dari Presiden Joko Widodo sejak tahun 2017 ini berfungsi untuk menyelenggarakan pelatihan kompetensi/keahlian guna memberikan keterampilan kerja kepada siswa dan komunitas masyarakat di sektiar lembaga, sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau mendorong untuk berwirausaha.
Guru Otomotif BLK Komunitas Ponpes Al Quran Al Hidayah Muhadi menyampaikan, sejauh ini pihaknya sudah meluluskan 80 santri MA Al Quran Al Hidayah bersertifikat resmi BLK otomotif.
Mereka dibekali kapabilitas disiplin ilmu yang lebih spesifik seputar sepeda motor tanpa dibebani biaya.
"Saat ini ada 16 santri yang minat di BLK Komunitas dan sebelumnya 80 santri sudah mentas. Mereka terdidik kemampuan montir selama 90 hari dan Insya Allah siap ketika dilepas," terang Muhadi.
Dalam program servis motor gratis ini, belasan santri milenial yang sudah terasah ketrampilan mereparasi motor selama berbulan-bulan itu bertranformasi menjadi montir yang handal.
Setiap satu pekan sekali, mereka yang didampingi para guru ditugaskan menyervis motor warga kurang mampu terdampak pandemi Covid-19.
Adapun beberapa hari sebelumnya, pihak Ponpes Al Quran Al Hidayah melakukan survei blusukan dengan menyasar warga yang berdomisili di desa paling terpelosok.
Dalam hal ini, pihak Ponpes Al Quran Al Hidayah bekerja sama dengan pemerintah desa setempat untuk berbagi data identitas warga yang benar-benar mengalami kesukaran ekonomi akibat pandemi Covid-19.
"Kami bekerja sama dengan pihak desa untuk menentukan siapa saja penerima manfaat servis gratis dan tentunya dalam pelaksanaannya harus menerapkan protokol kesehatan.
Dalam sehari, ditargetkan menuntaskan servis sebanyak 30 motor. Biasanya kami ngepos di halaman rumah warga yang disepakati," jelas Muhadi.
Prihatin dan berharap pandemi corona berlalu
Muh Iqbal Al Fajri (17) adalah salah satu dari 16 santri siaga MA Al Quran Al Hidayah yang diterjunkan sebagai mekanik dalam program Jogo Tonggo berupa servis motor gratis.
Pagi sekitar pukul 06.00 WIB, ia beserta belasan santri dan beberapa guru berangkat berboncengan mengendarai motor menuju Desa Nampu yang berjarak sekitar 20 meter dari Ponpes Al Quran Al Hidayah.
Sementara itu untuk seluruh peralatan servis motor diangkut terlebih dulu menumpang pikap menuju desa sasaran tersebut.
Akses yang dilalui cukup terjal dengan sebagian jalan masih berupa batu dan tanah serta sisanya betonisasi yang sudah mulai rusak tergerus usia.
Meski blusukan ke lokasi yang medannya kurang memadai, Iqbal beserta rekan-rekannya terlihat bersuka cita.
"Kami ikhlas dan tanpa unsur paksaan dari pihak ponpes. Ini murni wujud kesepakatan kami untuk berbagi kepada sesama selama pandemi virus corona. Kami harap wabah ini segera berakhir dan kehidupan kembali berjalan normal seperti sedia kala," tutur Iqbal warga Desa Nampu ini.
Menurut Iqbal, pandemi Covid-19 begitu memengaruhi kondisi perekonomian warga tak terkecuali orangtuanya yang berprofesi sebagai petani.
Sehingga, kata dia, sudah sepatutnya sebagai makhluk sosial, semua pihak ikut turun tangan untuk berbagi kepada sesama yang membutuhkan.
"Setelah berbekal teori perbengkelan, sudah semestinya ilmu ini kami sumbangkan untuk berbagi sesama di tengah pandemi Covid-19. Kami senang melakoninya dan sekaligus menambah wawasan perbengkelan," kata Iqbal.
Sesampainya di lokasi Desa Nampu, beberapa guru kemudian dipersilakan untuk duduk di kursi yang telah dipersiapkan oleh pihak desa.
Mereka kemudian memanggil satu per satu warga penerima manfaat servis motor gratis yang daftarnya sudah dicatatkan oleh pihak desa.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, seluruh orang yang terlibat diwajibkan untuk memakai masker.
Tak hanya itu, di lokasi tersebut juga dipersiapkan tempat cuci tangan berikut sabun.
Warga juga dicek suhu tubuhnya menggunakan Thermometer Gun.
Setelah semuanya selesai dipersiapkan, Iqbal beserta belasan santri lain yang mengenakan seragam itu langsung tancap gas menggarap sepeda motor warga yang diantrekan.
Bengkel dadakan memang sengaja disulap di halaman rumah warga yang telah disepakati bersama.
Sambil jongkok, kedua tangan Iqbal terlihat begitu piawai menyervis motor mulai dari pemeriksaan oli mesin, karburator, celah klep, busi, kopling, tromol ataupun sistem kelistrikan.
Pun demikian juga belasan santri lainnya yang nampak serius dan cekatan mengidentifikasi kerusakan-kerusakan onderdil motor.
Dalam praktik servis motor gratis ini, setiap unit motor ditangani oleh dua santri.
"Pastinya prosedur yang dilakukan untuk membuat sepeda motor mudah dihidupkan, kerja mesin normal serta sistem pengereman yang bekerja dengan baik," sambung rekan Iqbal, Muchtar Safa'at (17), santri sekaligus mekanik.
Jogo Santri
Pengasuh Ponpes Al Quran Al Hidayah, Achmad Zakki Iqbal, mengatakan, selain ikut berkontribusi dalam program Jogo Tonggo berupa servis motor gratis, pihaknya sudah terlebih dulu gayung bersambut menggiatkan program Jogo Santri.
Sejak awal pandemi Covid-19 hingga saat ini telah diaplikasikan sistem belajar mengajar secara daring di Ponpes Al Quran Al Hidayah yang memiliki total santri sekitar 300 orang mulai dari tingkat TK hingga SMA.
"Namun karena sekitar 40 persen santri terkendala di persoalan tidak memiliki smartphone hingga sulitnya jaringan, maka kami berinisiatif berbagi tugas memberikan pembelajaran door to door ke rumah para santri dengan menerapkan protokol kesehatan," kata Gus Zakki sapaan akrabnya itu.
450 motor
Usai program Jogo Santri yang dimulai sejak Maret lalu, kemudian pada Juli muncul ide merealisasikan program Jogo Tonggo berupa servis motor gratis.
Gagasan servis motor gratis ini murni atas dasar inisiatif belasan santri yang memperdalam ilmu otomotif serta pihak Ponpes Al Quran Al Hidayah yang prihatin dengan dampak pandemi Covid-19.
Hingga kini servis motor gratis yang sudah berlangsung selama empat bulan lebih ini telah merambah 18 Dusun di 15 Desa yang tersebar di 4 Kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Untuk pelaksanaannya sepekan sekali dan saat ini sudah berjalan 15 kali. Setiap servis motor gratis digelar, 16 santri mentargetkan mampu memperbaiki 30 motor dalam kurun sehari.
"Ini adalah darma bakti, dedikasi atau sumbangsih kecil para santri dan pihak pesantren kepada masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Sudah sekitar 450 unit motor diservis gratis dengan berbagai macam kerusakannya.
Dan untuk lokasi kami sengaja memilih permukiman terpencil. Kasihan mereka yang harus jauh-jauh mencari bengkel, apalagi kurang mampu. Servis motor gratis akan terus berlanjut hingga waktu yang tak ditentukan. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir," tutur Gus Zakki.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan, dr Slamet Widodo, mengatakan, selama ini gerakan Jogo Tonggo (Jaga Tetangga) di wilayah Kecamatan Karangrayung yang jumlah penduduknya mencapai sekitar 89 ribu jiwa ini berjalan dengan dinamis.
Kesadaran masyarakat setempat untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 kian bergelora.
Setidaknya, perilaku disiplin 3M (memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak) yang termasuk dalam kampanye #ingatpesanibu untuk mencegah penyebaran virus Corona sudah mulai dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari di wilayah Kecamatan Karangrayung.
"Awalnya kasus positif Covid-19 di Karangrayung cukup tinggi karena mayoritas warga boro atau merantau ke luar kota. Total mencapai 30 kasus positif Covid dengan 3 orang meninggal dunia dan sisanya sembuh.
Baca Juga: Biker NMAX Rela Motornya Nyemplung ke Got, Demi Selamatkan Nyawanya dan Orang Lain
Namun karena aktifnya program Jogo Tonggo di Karangrayung, kini cuma ada dua orang positif Covid-19 yang masih menjalani perawatan," kata Slamet.
Berdasarkan data Dinkes Kabupaten Grobogan, hingga Rabu (4/11/2020) total ada 620 kasus positif Covid-19 di Kabupaten Grobogan.
Dengan rincian, 476 orang sembuh, 91 orang meninggal dunia dan 53 orang dirawat di rumah sakit serta menjalani isolasi mandiri.
"Saat ini kami gencarkan tracing dan swab mandiri ke setiap kecamatan yang berisiko tinggi penularan Covid-19. Sosialisasi dan pengawasan dari Satgas Jogo Tonggo hingga tingkat RT/RW untuk mewajibkan warga mematuhi protokol kesehatan terus diupayakan untuk mencegah penyebaran virus Corona," terang Slamet.
Efektif
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Grobogan Moh Sumarsono menyampaikan, program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jateng Ganjar Pranowo untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 sudah terlaksana sejak April lalu di 7 Kelurahan serta 273 desa di 19 Kecamatan di Kabupaten Grobogan.
Sumarsono menilai gerakan positif itu sangat efektif untuk menekan angka kasus positif Covid-19. Satgas Jogo Tonggo yang terdiri dari satgas kesehatan, satgas ekonomi, satgas sosial dan keamanan serta satgas hiburan ini beranggotakan warga, linmas, fasilitas kesehatan, karangtaruna dan seluruh elemen yang peduli mencegah penyebaran Covid-19.
"Selain kedisiplinan dan saling mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan, ada salah satu yang sangat menarik. Jadi untuk warga yang baru datang dari luar kota, diminta untuk tidak langsung nonggo atau kumpul-kumpul dengan tetangga.
Namun, terlebih dahulu diminta untuk isolasi mandiri, baru setelahnya monggo untuk kumpul-kumpul. Gerakan Jogo Tonggo hingga tingkat RT/RW sangat bagus, tugasnya serupa dengan tim Satgas Covid-19 Kabupaten," jelas Sumarsono.
Sementara itu Sumarsono juga mengapresiasi partisipasi dari Ponpes Al Quran Al Hidayah yang ikut serta bergotong-royong membantu masyarakat terdampak Covid-19 dengan mewujudkan servis motor gratis.
Setidaknya langkah-langkah kecil kreatif tersebut bisa menginspirasi dan menggugah semua pihak untuk ikut bersama-sama membantu sesama terdampak pandemi Covid-19.
"Terima kasih program servis motor gratis ini sangat menginspirasi dan patut diapresiasi. Sejatinya pandemi Covid-19 bisa diatasi oleh kesadaran bersama.
Sejauh ini berbagai macam subsidi baik bantuan berupa sembako dan uang tunai sudah digelontorkan Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten untuk meringankan beban masyarakat terdampak pandemi Covid-19.
Sementara itu 80 persen dari total keluarga di Kabupaten Grobogan juga menerima manfaat bantuan tersebut," pungkas Sumarsono.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jogo Tonggo Pesantren, Santri Blusukan Servis Ratusan Motor Gratis bagi Warga Terdampak Pandemi".