Mereka kemudian memanggil satu per satu warga penerima manfaat servis motor gratis yang daftarnya sudah dicatatkan oleh pihak desa.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus corona, seluruh orang yang terlibat diwajibkan untuk memakai masker.
Tak hanya itu, di lokasi tersebut juga dipersiapkan tempat cuci tangan berikut sabun.
Warga juga dicek suhu tubuhnya menggunakan Thermometer Gun.
Setelah semuanya selesai dipersiapkan, Iqbal beserta belasan santri lain yang mengenakan seragam itu langsung tancap gas menggarap sepeda motor warga yang diantrekan.
Bengkel dadakan memang sengaja disulap di halaman rumah warga yang telah disepakati bersama.
Sambil jongkok, kedua tangan Iqbal terlihat begitu piawai menyervis motor mulai dari pemeriksaan oli mesin, karburator, celah klep, busi, kopling, tromol ataupun sistem kelistrikan.
Pun demikian juga belasan santri lainnya yang nampak serius dan cekatan mengidentifikasi kerusakan-kerusakan onderdil motor.
Dalam praktik servis motor gratis ini, setiap unit motor ditangani oleh dua santri.
"Pastinya prosedur yang dilakukan untuk membuat sepeda motor mudah dihidupkan, kerja mesin normal serta sistem pengereman yang bekerja dengan baik," sambung rekan Iqbal, Muchtar Safa'at (17), santri sekaligus mekanik.