Otomania.com - Sejumlah mobil mengalami kerusakan usai jadi korban bentrokan saat Purnawirawan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo datang ke Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Ratusan massa berkumpul di depan Kompleks Taman Makam Pahlawan Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Rabu (30/9/2020) sekitar pukul 16.00 WIB,
Suasana saat itu ramai karena ada peziarah tepat di hari peringatan G30S/PKI.
Namun, tiba-tiba bentrokan pecah yang mengakibatkan sebuah mikrolet bernomor M01 trayek Senen-Kampung Melayu rusak.
Aksi pengejaran mobil yang membawa pengunjuk rasa juga terjadi.
Baca Juga: Geng Motor Pancing Keributan dengan Ludahi Warga dan Geber Mesin, Nyaris Bentrok di Tasikmalaya
Polisi dan TNI berusaha melerai bentrokan yang terjadi antara massa pendemo dan massa peziarah yang dilakukan oleh sejumlah purnawirawan TNI.
Kesaksian peristiwa bentrokan diceritakan oleh Iwan. Saat itu, Iwan berada di sekitar lokasi bentrokan.
Sebelum bentrokan terjadi, Jenderal Purnawirawan TNI Gatot Nurmantyo bersama purnawirawan lainnya seperti Laksmana Madya Purnawirawan Suharto tiba di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Di sana, puluhan pendemo sudah menyambut rombongan Gatot.
Kawasan TMP Kalibata dijaga ketat oleh personel TNI dan kepolisian.
Baca Juga: Telisik Kasus Anggota Geng Motor Deli Serdang Tewas Dikeroyok Warga, Ini Keterangan Polisi
Bahkan, Gatot sempat bersitegang dengan Dandim Jakarta Selatan, Kolonel Inf Ucu Yustia ketika hendak masuk ke area makam.
Ucu mengatakan, tak boleh ada kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan.
Ia mengatakan, hanya boleh 30 orang untuk berziarah.
“Saya hargai itu,” kata Gatot.
Setelah terjadi perdebatan alot, akhirnya rombongan diperbolehkan masuk dengan syarat per kelompok maksimal 30 orang.
Sekitar 20 menit Gatot nyekar ke makam para pahlawan pada momentum yang mereka sebut sebagai aksi mengenang pemberontakan Gerakan 30 Sepember PKI.
Baca Juga: Bentrok Anggota TNI dan Polri Perkara Macet di Jalan, Mapolsek Rusak, Kapolsek Ikut Bonyok
Orasi dan bentrok
Iwan mengatakan, bentrokan terjadi setelah Jenderal Purnawirawan Gatot Nurmantyo melakukan ziarah dan tabur bunga.
Massa pendemo itu berasal dari Aliansi Aktivis Mahasiswa Pemuda Indonesia.
Sesaat setelah Jenderal Gatot meninggalkan lokasi, pendemo kembali melakukan orasi.
"Bentrok terjadi pas Pak Gatot sudah pergi naik mobil. Posisinya itu ada massa pendemo lagi. Kemudian ada teriakan aksi massa penziarah. 'Elu ngapain ngehalang-ngehalangin kegiatan ziarah'," kata Iwan seraya menirukan teriakan aksi massa peziarah.
Namun, orasi dianggap menyinggung rombongan massa yang bersama Gatot seperti FKPPI, pengacara, Jawara Bela Umat, Bang Japar, dan organisasi lain.
Mereka pun menuduh peserta unjuk rasa itu sebagai massa bayaran yang datang ke sana hanya untuk memprovokasi.
"Kejar itu bocah-bocah demo bayaran," teriak massa.
Massa peziarah sempat mengejar mobil pengeras suara yang membawa pendemo. Massa yang mengejar ada yang membawa bendera Merah Putih.
Aparat TNI dan Polri berusaha mencegah massa peziarah yang mengejar mobil pengeras suara.
Massa peziarah terus merangsek
Nasib sial menimpa sekelompok pengunjuk rasa yang berada dalam sebuah mikrolet. Ada beberapa mikrolet yang tertahan saat ingin meninggalkan TMP Kalibata.
Mereka tak bisa menghindar. Sejumlah massa peziarah menghantamkan bambu ke kaca mikrolet yang membawa pengunjuk rasa.
Batu dan botol terlihat dilempar dari arah massa peziarah.
Lagi-lagi kaca mikrolet yang membawa pengunjuk rasa menjadi sasaran amukan massa peziarah.
Pengunjuk rasa di dalam mikrolet tampak menghindari sisi kaca mikrolet sebelah kiri lantaran takut terkena amukan massa dari luar.
Di tengah bentrokan, sempat terjadi aksi dorong. Polisi didorong massa saat berusaha melerai massa.
“Stop. Udah woi. Udah,” begitu teriakan yang terdengar.
Aparat terus menghalau massa yang menyerang mikrolet.
Akhirnya, sejumlah pengunjuk rasa yang tampak masih remaja turun dari mikrolet dan lari kocar-kacir ke arah Stasiun Kalibata.
Aparat kemudian berusaha meminta massa membubarkan diri.
“Ini adalah Taman Makam Pahlawan yang sakral. Kembali ke rumah masing-masing,” demikian pengumuman dari pengeras suara.
Pasca-bentrokan, suasana berangsur kondusif.
Bantah ada bentrokan
Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Budi Sartono mengklaim, tak terjadi bentrokan di Taman Makam Pahlawan Kalibata pada Rabu (30/9/2020).
Ia menyebutkan, di Taman Makam Pahlawan Kalibata ada acara dari purnawirawan TNI.
"Tadi ada acara tabur bunga dari Purnawirawan," kata Budi kepada wartawan, Rabu (30/9/2020) malam.
Pada saat para purnawirawan TNI selesai ziarah dan tabur bunga, Budi mengatakan, ada sekelompok yang datang dan berorasi.
ITNI dan Polri melakukan pengamanan untuk mencegah bentrokan.
“Untuk mencegah bentrokan pasukan pengamanan gabungan TNI dan Polri membubarkan kelompok yang datang," ujar Budi.
Budi mengatakan, purnawirawan yang melakukan ziarah dan tabur bunga sudah kembali ke kediamannya masing-masing.
Kapolsek Pancoran, Kompol Johanis Soeprijanto S. juga tak banyak berkomentar terkait bentrokan yang terjadi di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
"Sudah kondusif. Awalnya ziarah. Kan kumpul-kumpul dibubarkan karena ngga boleh berkerumun. Diimbau untuk membubarkan diri," kata Johanis.
Artikel ini telah tayang pertama kali di Kompas.com dengan judul "Saat Kedatangan Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata Disambut Bentrokan...".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR