“Kalau ketemu polisi tidur, ini harus pelan-pelan sekali, tidak boleh penumpang sampai terhentak melewati polisi tidur,” ujar Winarni saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (30/6/2020).
Selain itu, driver Jekmil juga harus memastikan kebutuhan dokumen yang harus dibawa ibu hamil sebelum mengantar ke pusksmas.
Driver akan mendampingi ibu hamil saat mendaftar ke loket, pemerikaan, sampai mengambil resep, hingga kembali ke rumah.
“Kayak asisten begitu. Sebelum berangkat kita tanya kelengkapan seperti kartu BPJS, jangan sampai ketinggalan.
Kita juga yang daftarin ke loket, mendampingi periksa sampai mengambilkan obat,” kata Winarni.
Winarni mengaku sempat mendampingi ibu hamil kurang mampu yang bayi dalam kandungannya terdeteksi mengalami hydrocephalus.
Selama dua hari dia harus bolak balik ke balai desa di kantor camat dan sejumlah kantor dinas lainnya untuk mengurus kebutuhan BPJS pasien.
Diketahi suami ibu hamil tersebut bekerja di luar kota.
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR