Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Jekmil Ojek Gratis Khusus Ibu Hamil, Driver-nya Dipilih Secara Khusus, Kerjanya Bukan Cuma Antar-Jemput

Adi Wira Bhre Anggono - Kamis, 2 Juli 2020 | 17:45 WIB
Winarni, salah satu driver ojek ibu hamil atau Jekmil di Kabupaten Magetan. Jekmil memberikan layanan transportasi gratis kepadaibu hamil yang akan memeriksakan kandungan ke puskesmas.
Kompas.com/Sukoco
Winarni, salah satu driver ojek ibu hamil atau Jekmil di Kabupaten Magetan. Jekmil memberikan layanan transportasi gratis kepadaibu hamil yang akan memeriksakan kandungan ke puskesmas.

Otomania.com - Sudah pernah mendengar Jekmil. ojek khusus ibu hamil?

Operasional kelompok ojek ini berada di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

Ojek yang diberi nama Jekmil ini khusus melayani ibu hamil yang akan bepergian memeriksakan kandungan.

Jekmil merupakan layanan antar jemput gratis, di mana drivernya dipilih secara khusus.

Sebab, driver Jekmil harus mengetahui kebutuhan ibu hamil ketika berboncengan.

Winarni (44), warga Desa Carikan membagikan pengalamannya selama dua tahun menjadi driver Jekmil.

Baca Juga: Demo Driver Ojol di Kantor Deputi OJK Surabaya Menghasilkan 2 Kesepakatan dari 3 Tuntutan

Winarni mengatakan, ada cara khusus memperlakukan ibu hamil.

Menjadi driver jekmil tak hanya bermodal keterampilan berkendara, tetapi juga paham kondisi ibu hamil yang dibonceng.

Driver Jekmil harus mewaspadai keberadaan polisi tidur di jalan serta wajib memacu kendaraan tak lebih dari 40 km per jam.

“Kalau ketemu polisi tidur, ini harus pelan-pelan sekali, tidak boleh penumpang sampai terhentak melewati polisi tidur,” ujar Winarni saat berbincang dengan Kompas.com, Selasa (30/6/2020).

Selain itu, driver Jekmil juga harus memastikan kebutuhan dokumen yang harus dibawa ibu hamil sebelum mengantar ke pusksmas.

Baca Juga: Biar Bisa Tambah Penghasilan Suami, Puluhan Istri Driver Ojol Dilatih Cari Duit Sendiri, Seperti Ini Caranya

Driver akan mendampingi ibu hamil saat mendaftar ke loket, pemerikaan, sampai mengambil resep, hingga kembali ke rumah.

“Kayak asisten begitu. Sebelum berangkat kita tanya kelengkapan seperti kartu BPJS, jangan sampai ketinggalan.

Kita juga yang daftarin ke loket, mendampingi periksa sampai mengambilkan obat,” kata Winarni.

Winarni mengaku sempat mendampingi ibu hamil kurang mampu yang bayi dalam kandungannya terdeteksi mengalami hydrocephalus.

Selama dua hari dia harus bolak balik ke balai desa di kantor camat dan sejumlah kantor dinas lainnya untuk mengurus kebutuhan BPJS pasien.

Baca Juga: Mantap Betul! Asosiasi Ojol Punya Aplikasi Sendiri Buat Dukung Performa Para Ojekers, Umum Juga Bisa Pakai

Diketahi suami ibu hamil tersebut bekerja di luar kota.

Ikhlas jadi kunci

Winarni mengaku beruntung karena suaminya memahami dan memberikan izin, meski kegiatannya tak digaji dan menyita waktu.

“Senang saja membantu ibu hamil, apalagi tetangga sendiri. Harapannya dapat KMS, kartu masuk surga,” ujarnya sambil tertawa.

Bagi Winarni menjadi relawan yang bekerja tanpa bayaran sudah tidak asing.

Sejak tahun 1996 dia sudah aktif sebagai relawan posyandu di desanya.

Baca Juga: Viral Foto Rombongan Ojol Pakai Partisi di Punggung, Kadishub DKI Cuma Bilang Begini

Sejak anak pertama lahir, Winarni sudah aktif mengikuti pelatihan ibu hamil.

Sebagai kader posyandu dia juga aktif memantau kesehatan ibu hamil di desanya.

“Yang baru nikah pun kita pantau kesehatannya, apakah sudah hamil.

Sebelum Covid-19 kita juga ada kunjungan rutin ke rumah ibu hamil, memastikan kondisi kandungan mereka.

Tanya juga apakah sudah periksa ke posyandu,” ucap Winari.

Sejak pandemi Covid-19, kegiatan memantau kesehatan ibu hamil dan bayi lebih intensif melalui aplikasi WhatsApp.

Baca Juga: Praktis Untuk Bawa Helm Keman-mana, Tapi Jangan Lupa Hal Ini Saat Membeli Tas Helm

Termasuk jadwal kunjungan pemeriksaan dan kegiatan posyandu sehingga tidak terjadi antrean kunjungan.

“Sekarang lebih mudah, pantaunya lewat aplikasi ini.

Kalau mau jadwal periksa pemberitahuannya, ya, lewat WA untuk mencegah Covid-19,” katanya.

Jekmil telah hadir di 10 desa dari 16 desa di Kecamatan Bendo dengan driver berjumlah 20 orang.

Jekmil pernah mendapat penghargaan sebagai juara pertama tingkat Provinsi Jawa Timur dalam lomba Kelompok Budaya Kinerja se-Jawa Timur.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Belajar dari Jekmil, Ini Seharusnya Cara Driver Ojek Memperlakukan Ibu Hamil yang Dibonceng".

Editor : Adi Wira Bhre Anggono
Sumber : Kompas.com

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa