Otomania.com - Pengelola Tol Solo-Ngawi masih berhati-hati dalam menghadapi wacana larangan mudik dari pemerintah.
Buntut larangan mudik yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memunculkan skenario pemerintah bakal menutup akses tol oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Larangan mudik dilakukan demi mencegah penyebaran pandemi Corona di daerah.
Lantas bagaimanakah tanggapan pengelola Tol Solo-Ngawi?
Melansir dari TribunSolo.com, Direktur Utama PT Jasamarga Solo-Ngawi (JSN), Ari Wibowo mengaku tidak mau gegebah untuk menutup akses tol yang menghubungkan Solo, Jawa Tengah dengan Ngawi, Jawa Timur tersebut.
Baca Juga: Jarang Dipakai Karena WFH, Helm Disimpan yang Benar Ya, Begini Caranya
Ia memilih menanti mekanisme resmi penutupan akses jalan tol dari Kemenhub.
"Untuk teknisnya, kami menunggu arahan dari Kemenhub, karena untuk mekanisme penutupan dan sebagainya, bukan kewenangan masing-masing perusahaan jalan tol," tutur Ari, Rabu (22/4/2020).
"Info detail terkait petunjuk teknis belum diterima sampai saat ini," imbuhnya membeberkan.
Ari memprediksi akan ada pembatasan jumlah kendaraan umum yang melintas lewat jalur tol.
"Kami coba pahami yang nanti dibatasi kendaraan pribadi dan umum, kendaraan logistik tetap berjalan," ujar Ari.
"Nanti mungkin ada pengaturan di lapangan antara kepolisian dan Kemenhub, dari pengelola jalan tol hanya membantu menyiapkan sarana prasarana," tambahnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, pihaknya sampai saat ini terus memeriksa kendaraan yang melintas di ruas jalan, termasuk yang berasal dari zona merah.
"Tol Solo-Ngawi berada di perbatasan Jawa Tengah - Jawa Timur di wilayah kami, kami dibantu pihak kepolisian juga akan mendirikan pos pantau, ini sedang kami koordinasikan," tandasnya.
Baca Juga: Kicau Mania Sejati, Bodi Depan Matik Dirusak Cuma Buat Kandang Burung
Jokowi Larang Mudik
Presiden Jokowi resmi menyatakan pemerintah melarang segala kegiatan mudik, di tengah pandemi Corona.
Pengumuman itu disampaikan Jokowi seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/4/2020).
Nah, menyusul pengumuman tersebut, banyak hal yang akan terimbas.
Salah satunya soal wacana penutupan jalan tol, termasuk Jalan Tol Solo - Surabaya.
Kementerian Perhubungan sudah menyatakan bahwa salah satu skenario yang diambil jika mudik Lebaran 2020 dilarang adalah menutup akses jalan tol.
Baca Juga: Pasti Melongo! Yamaha YZF-R1M Ini Terbuat Dari Kertas, Mau Bikin Sendiri? Download di Sini Polanya
Direktur Jenderal Perhubungan Daerah Kemenhub Budi Setiyadi menjelaskan, alternatif ini dilakukan untuk memaksimalkan upaya pencegahan masyarakat berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya, baik menggunakan transportasi umum maupun pribadi.
"Kalau sudah muncul larangan berarti skenario kita melarang seluruh angkutan umum, kendaraan prihadi, dan sepeda motor yang mudik. Nanti kalau dilarang akan diberlakukan demikian (penutupan jalan tol)," katanya di Jakarta, Senin (20/4/2020).
Namun, perencanaan dan teknis mengenai hal tersebut belum bisa dijelaskan lebih jauh. Sebab hingga saat ini belum ada kepastian terkait mudik 2020.
Baca Juga: Gagal Rampas Handphone, Dua Pelaku Jongkok Mewek Minta Ampun, Wajah Sangar Redup Dihakimi Warga
Pelarangan mudik rencananya akan kembali dibahas bersama di bawah koordinasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Budi mengatakan, seluruh jajaran estelon 1 Kemenhub sudah sepakat untuk melarang mudik Lebaran 2020.
"Kemarin diskusi-diskusi kita dengan yang lain itu kita kayanya semakin kuat, semakin kuat, message yang kita bangun adalah larangan mudik," ujarnya
Adapun aturan tertulis mengenai larangan ini rencananya bakal tertuang dalam bentuk Peraturan Menteri Perhubungan. Dikatakan, salah satu sanksi untuk masyarakat yang ngotot mudik adalah dikembalikan ke wilayah asal pemberangkatan.
"Perencanaan Peraturan Menteri-nya sudah siap kita, sudah di biro hukum. Nanti (sanksi) paling teringan ialah dikembalikan," ujar Budi.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul "Reaksi Pengelola Tol Solo-Ngawi Dengar Wacana Penutupan Tol Buntut Jokowi Larang Mudik Akibat Corona".
Editor | : | Adi Wira Bhre Anggono |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR