Otomania.com – Terpilihnya Bambang Soesatyo sebagai Ketua MPR periode 2019-2024, membuat biodatanya banyak dicari.
Bambang Soesatyo terpilih menjadi Ketua MPR periode 2019-2024 melalui jalur aklamasi.
Melansir dari Wikipedia, berikut Bidoata Bambang Soesatyo.
1. Latar Belakang Pendidikan
Pria kelahiran Jakarta, 10 September 1962 ini merupakan seorang pengusaha.
Sebelum terjun ke dunia politik, Bambang Soesatyo menyelesaikan pendidikannya di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia Jakarta.
Kemudian melanjutkan Program MBA, IM Newport Indonesia.
Terakhir, ia mengikuti pendidikan di Lembanga Ketahanan Nasional (Lemhannas) KSA XIII.
Baca Juga: Main Kucing-kucingan Satpol PP dengan Mantan Pejabat, Toyota Vellfire jadi Penyebab
2. Riwayat Karir
Bambang Soesatyo sempat menjadi seorang wartawan di Harian Umum Prioritas (1985).
Ia juga pernah menjabat sebagai Sekertaris Redaktur Majalah Vista (1987).
Kemudian Bambang naik pangkat menjadi Pimpinan Redaksi Majalah INFO BISNIS (1991).
Sepak terjang Bambang Soesatyo dalam dunia broadcasting tidak perlu diragukan lagi, sebab ia sempat didapuk menjadi Komisaris PT Suara Irama Indah (1999).
Karirnya semakin meningkat saat terpilih menjadi Pemimpin Redaksi Harian Umum Suara Karya (2004) dan Direktur PT Suara Rakyat Membangun di tahun yang sama.
Tahun 2006, Bambang menjadi Direktur Independen PT SIMA Tbk.
Tahun 2009, Bambang mulai merambah ke dunia politik dengan menduduki kursi legislatif sebagai anggota DPR-RI dari Fraksi Golkar.
Periode 2018-2019. ia menjadi ketua DPR RI menggantikan Setyo Novanto yang tersandung kasus korupsi pengadakan E-KTP.
Baca Juga: Pantas Artis dan Pejabat Antre Beli Tesla Model 3, Ternyata Biar Kebal Aturan Ini
3. Kontroversi Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo sempat menjadi saksi kunci Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) terkait pengadaan proyek E-KTP yang dikorupsi senilai Rp5,9 triliun atau setara US $ 436 juta.
Dan merugikan negara sebanyak Rp2,3 triliun.
Bambang Soesatyo merupakan salah satu dari lima mantan anggota parlemen saat itu, sekaligus sebagai saksi dalam kaitannya dengan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu pengusaha Made Oka Masagung dan Irvanto Hendra Pambudi, yang juga merupakan keponakan mantan juru bicara DPR dan narapidana korupsi Setya Novanto.
Tahun 2013, KPK telah menunjuk dua politisi Partai Golkar yakni Aziz Syamsudin dan Bambang Soesatyo serta Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat, yang diduga terlibat dalam kasus korupsi Surat Izin Mengemudi (SIM) kendaraan roda empat di Korps Lalu Lintas Mabes Polri tahun fiskal 2011.
Indonesia dilaporkan telah kehilangan sekitar Rp100 miliar (US $ 10 juta) dalam kasus korupsi Rp198,7 miliar ini.
Akan tetapi, Bambang membantah semua tuduhan yang diarahkan padanya.
Baca Juga: Street Manners: Kendaraan Pejabat Apalagi Rakyat, Gak Boleh Pakai Lampu Strobo, Jangan Ditawar
4. Hobi Koleksi Mobil Mewah
Melansir dari Kompas.com, disebutkan bahwa politikus partai Golkar ini adalah penggemar otomotif.
Dari hasil Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan kepada KPK tahun 2018, diketahui jika Bambang memiliki total 13 kendaraan, yakni 11 mobil dan dua sepeda motor.
Uniknya, hanya ada empat kendaraan Bambang Soesatyo yang berharga ratusan juta, sisanya bernilai di atas Rp 1 miliar, bahkan ada yang mencapai Rp 4,3 miliar.
Praktis mobil termurah Bamsoet adalah Toyota Fortuner tahun 2012, merupakan model facelift kedua yang meluncur pada 2011.
Pada waktu itu, SUV ladder frame ini mendapat ubahan besar pada sektor gril, lampu depan, dan bumper.
Tahun 2012, mesin diesel 2.500 cc berkode 2KD-FTV yang dimiliki Fortuner ditambahkan Variable Nozzle Turbocharger sehingga tenaganya meningkat, dari yang sebelumnya 102 dk dan torsi 260 Nm, menjadi 118 dk dan torsi 325 Nm.
Di zamannya, pesaing langsung Mitsubishi Pajero ini memang cukup diminati berkat daya tampung tujuh penumpang serta kemampuan khas SUV menengah.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Biodata Bambang Soesatyo Ketua MPR 2019-2024, Hobi Koleksi 11 Mobil Mewah, Termurah Toyota Fortuner,
| Editor | : | Indra Aditya |
KOMENTAR