Otomania.com - Rem merupakan bagian vital pada kendaraan seperti pada mobil.
Rem memiliki fungsi sebagai penghambat laju kendaran hingga menjadikannya berhenti.
Sehebat apapun mobil dibuat, tetap saja untuk memperlambat dan menghentikan lajunya tetap bergantung pada bagian ini.
Fungsi rem juga harus mampu menahan laju dan menghentikan kendaraan dengan berat sekian ton secepat mungkin dalam keadaan darurat.
Dan enggak hanya menahan laju kendaraan atau menjadikanya berhenti saja, rem juga didesain untuk melakukannya dengan aman.
Dari hal itu maka lahir sejumlah inovasi baru di sistem pengereman pada mobil.
Baca Juga: Ini Penyebab Pedal Rem Mobil Bergetar
Hingga era 1950an, hampir pada seluruh mobil di dunia menggunakan rem tromol.
Tetapi, saat kecepatan mobil meninggi, rem tromol ini dianggap kurang ideal karena tak mampu membuang panas dan debu secara cepat.
Dan Chrysler menjadi produsen mobil pertama yang mengembangkan sistem rem cakram di keempat rodanya pada Chrysler Cown Imperial keluaran tahun 1949.
Sistem yang sudah digunakan pada pesawat terbang sejak tahun 1929 ini masuk ke dunia otomotif di 1970an.
Ketika beberapa pabrikan Eropa, Amerika dan Jepang memasangkannya di mobil sebagai opsi.
Cara kerja ABS sederhana saja, yakni memompa injakan rem untuk menghindari ban mengunci.
Dengan begitu mobil masih bisa dikendalikan di kondisi apapun. Pada 1985 Ford memberi ABS sebagai standar di Scorpio mereka.
Baca Juga: Tips Sederhana Deteksi Ketebalan Kanvas Rem Mobil
Regenerative Brake
Karena pengereman membuang banyak energi gerak menjadi panas, beberapa pabrikan menemukan cara cerdik untuk memanfaatkan energi yang terbuang secara percuma ini.
Jadi meski sebagian pengereman tetap dilakukan berdasarkan friksi, terdapat juga kumparan listrik yang siap mengubah energi gerak menjadi listrik.
Nah, listrik inilah lantas bisa dipergunakan untuk beragam keperluan.
Di mobil hybrid listrik tadi akan digunakan untuk mengisi baterai.
Selain itu ada juga yang memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan di mobil saat mesin dimatikan otomatis di kemacetan (auto start/stop).
Baca Juga: Dengan 3 Langkah Saja, Kebocoran Minyak Rem di Mobil Bisa Terdeteksi
Advance Emergency Braking System (AEBS)
Istilah ini memang tidak begitu populer, Anda mungkin lebih mengenalnya sebagai Active City Stop atau Smart City atau Smart City Brake Support.
Inti dari sistem ini adalah radar yang bisa mendeteksi jarak dengan mobil di depan.
Bila sistem mendeteksi akan terjadi tabrakan, maka mobil akan secara otomatis menginjak rem, hingga mobil berhenti tanpa menyentuh mobil di depan.
Editor | : | Parwata |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR