Dia melanjutkan, mobil yang akan dilombakan ini menggunakan bahan bakar ethanol yang dihasilkan oleh fermentasi gula oleh ragi.
Jenis etanol yang digunakan adalah yang berkadar 95 - 96 persen dengan harga Rp 20 ribu per liter.
Alasan mereka memilih kadar tersebut karena secara harga lebih terjangkau daripada 99,9 persen yang dihargai Rp 250-450 ribu per liter.
Agar bisa dikonsumsi kendaraan timnya, Yoki menjelaskan dilakukan modifikasi pada mesin terlebih dahulu.
(BACA JUGA: Biar Kapok... Alat Buatan Mahasiswa ITS Ini Bisa 'Semprot' Para Pelanggar Lalu Lintas)
Untuk jenis Prototype, agar dapat menempuh jarak 500 km dibutuhkan 1 liter ethanol.
Sedangkan jenis Urban Concept butuh 1 liter ethanol untuk menempuh jarak 110 km.
Dua kendaraan berkapasitas mesin 90 cc tersebut hanya dapat dikendarai oleh satu orang dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 60 km per jam.
"Kami memang fokus ke bahan ethanol. Itu bahan bakar terbarukan. Tapi terlebih dahulu kami upgrade di bagian mesinnya," jelas Yoki Setyawan.
(BACA JUGA: ITS Surabaya Ciptakan Dua Mobil, Salah Satunya Akan Turun di Rally Dakar 2019 Pakai BBM Minyak Goreng Bekas)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR