Otomania.com – Mahasiswa teknik mesin, Universitas Negeri Malang (UM) siapkan dua mobil hemat energi berbahan bakar ethanol.
Nantinya mobil tersebut akan unjuk gigi di Kontes Mobil Hemat Energi di Univeritas Negeri Padang, (27/11/18).
Kedua mobil tersebut juga sudah diujicoba di stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, kemarin (6/11/18).
Yoki Setyawan, ketua Tim Mobil Hemat "Semeru" mengatakan, ada dua jenis yang sedang dipakai untuk berlatih sore itu.
(BACA JUGA: Iritnya Gak Kira-Kira, Mobil Ethanol Mahasiswa Malang Ditarget Tembus 800 Km/Liter)
Yakni Mobil Urban Concept yang diberi nama Akasa dan Motor Prototype bernama Jenggolo.
"Latian sore hari ini untuk memantapkan performa mesin, persiapan untuk ikut lomba Kontes Mobil Hemat Energi di Padang mendatang," terang Yoki.
Yoki menuturkan, timnya optimistis dua mobil yang akan terjun ke kontes bergengsi tersebut dapat berbicara banyak dan mendapat prestasi.
"Ini menjadi istimewa bagi kami karena kompetisi di Padang nanti kami target bisa dapat berbicara banyak, dapat nomor prestasi," ungkapnya.
(BACA JUGA: Mahasiswa Makassar Ciptakan Dua Motor Listrik, Punya Fungsi Berbeda)
Dia melanjutkan, mobil yang akan dilombakan ini menggunakan bahan bakar ethanol yang dihasilkan oleh fermentasi gula oleh ragi.
Jenis etanol yang digunakan adalah yang berkadar 95 - 96 persen dengan harga Rp 20 ribu per liter.
Alasan mereka memilih kadar tersebut karena secara harga lebih terjangkau daripada 99,9 persen yang dihargai Rp 250-450 ribu per liter.
Agar bisa dikonsumsi kendaraan timnya, Yoki menjelaskan dilakukan modifikasi pada mesin terlebih dahulu.
(BACA JUGA: Biar Kapok... Alat Buatan Mahasiswa ITS Ini Bisa 'Semprot' Para Pelanggar Lalu Lintas)
Untuk jenis Prototype, agar dapat menempuh jarak 500 km dibutuhkan 1 liter ethanol.
Sedangkan jenis Urban Concept butuh 1 liter ethanol untuk menempuh jarak 110 km.
Dua kendaraan berkapasitas mesin 90 cc tersebut hanya dapat dikendarai oleh satu orang dan mampu melaju dengan kecepatan maksimal 60 km per jam.
"Kami memang fokus ke bahan ethanol. Itu bahan bakar terbarukan. Tapi terlebih dahulu kami upgrade di bagian mesinnya," jelas Yoki Setyawan.
(BACA JUGA: ITS Surabaya Ciptakan Dua Mobil, Salah Satunya Akan Turun di Rally Dakar 2019 Pakai BBM Minyak Goreng Bekas)
Secara pendanaan, Yoki menuturkan timnya harus merogoh kocek hingga Rp 150 juta untuk menciptakan dua mobil hemat energi tersebut.
"Sampai 150 juta, semua didukung pihak jurusan dan universitas," bebernya.
Ke depan, meski sedang mendalami riset, Yoki berharap mobil hemat karya timnya kelak mendapatkan hak paten dan sehingga dapat diproduksi secara massal.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Surya.co.id |
KOMENTAR