Latar belakang seorang santri ternyata membuat Irfan menjadi seorang yang pemberani, berbekal ilmu bela diri yang dia pelajari di Pesantren Darul Ulum Bandungan Pamekasan Madura.
Ia mampu melindungi dirinya dari ancaman dua pelaku begal yang mencoba merampas telepon genggamnya pada Rabu dini hari 23 mei 2018, sekitar pukul 00.30 WIB.
4. Irfan Mengaku Hanya Membela Diri
Saat aksi pembegalan terjadi, Irfan dan temannya diancam menggunakan celurit.
Namun dia berusaha melindungi diri setelah sebelumnya pelaku sempat membacoknya hingga mulai punggung paha, hingga lemgannya.
"Pas dia bacok saya coba tangkis pakai tangan, abis itu saya langsung tendang kaki pelaku sampai dia jatuh," kata Irfan.
Dia berdalih apa yang dilakukannya semata untuk membela diri dalam keadaan terancam. Jika ia tidak melawan dia khawatir pelaku begal malah melukai dirinya dan rekannya.
"Saya cuma bela diri aja, karena dia (pelaku) bacok saya dan teman saya dulaun," jelas Irfan
Akibat kejadian itu, Irfan harus menerima luka sabetan celurit sebanyak enam luka dan mendapat puluhan jahitan di bagian lengan, punggung, paha, jari dan pipi.
Sedangkan kedua pelaku, Aric diketahui meninggal dunia akibat luka sabetan celurit dan Indra mengalami luka parah dan mendapatkan perawatan di RS Anna Medika sebelum akhirnya dipindahkan ke RS Kramat Jati.
5. Irfan Pasrah dengan Status di Kepolisan
Mohamad Irfan Bahri alias MIB korban begal menyerahkan sepenuhnya kasus peristiwa begal berujung kematian pelaku begal kepada pihak kepolisian.
(BACA JUGA: Sedan Timor Seketika Hangus Setelah Sopir Coba Hidupkan AC, Rugi Rp 25 Juta Deh...)
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Tribunjakarta.com |
KOMENTAR