Otomania.com – Membeli mobil bekas tak semudah dibandingkan versi baru, perlu ketelitian lebih agar mendapat dalam kondisi istimewa. Berikut ada 5 tips yang wajib diketahui sebelum memboyong mobil seken.
Tips ini diberikan oleh Bayu Januar, Head of Operation Development mobil88 dikutip dari Kompas.com agar tak salah pilih dalam membeli mobkas. Katanya, pertama hal yang dilakukan meminta spesifikasi lengkap terkait kondisi serta asal-usul mobil tersebut.
Hal ini langkah awal agar mengetahui dan menjadi pertimbangan selanjutnya, apakah mobkas layak menjadi pilihan atau tidak. Terlebih soal keselamatan, kenyamanan serta kesehatan komponennya agar tak menyusahkan setelah dibeli.
“Pastikan mobil dalam kondisi baik, tidak bekas tabrakan yang merubah struktur rangka dan tidak bekas terendam banjir. Karena akan berpengaruh terhadap performa mobil itu. Kalau tak tau cara melihatnya, bisa meminta bantuan pihak yang berkompetensi,” ujar Bayu kepada Kompas.com, Kamis (5/4/2018).
(BACA JUGA: Pilihan Mobil Bekas Kelas SUV Rp 150 Jutaan)
Selanjutnya yang kedua, meneliti dan memastikan ke penjual menyoal angka di odometer apakah asli atau hasil sulapan. Namun, kita bisa melihat angka tersebut asli atau tidak dari parts lain seperti jok masih tebal busanya atau sudah kempes, lalu sarung setir masih kondisi baik atau sudah mulai rusak.
Jika komponen tadi masih bagus artinya, angka odometer tertera masih sedikit benar tanpa rekayasa. Sebaliknya jika komponen di atas seperti jok mulai kempes, sarung jok dan pegangan setir mulai tak terlihat bagus, berarti angka odometer hasil rekayasa.
Dan yang paling tak bisa ditipu adalah mengecek piringn disckbrake depan, jika sudah termakan banyak atau aus tapi angka odometer masih tertera sedikit, anda wajib curiga dengan mobil tersebut.
Lalu, langkah ketiga mengecek ke-aslian surat-surat mobil tersebut. Pastikan BPKB, STNK, Faktur (jika ada) asli dengan membawanya ke kantor Samsat untuk lebih pastinya.
(BACA JUGA: Jangan Sembarangan, Ada Waktu yang Tepat buat Ikuti Lelang Mobil)
Lalu, cek juga nomor mesin dan rangka apakah sinkron dengan yang ada di STNK dan BPKB. Jika sudah berlanjut step keempat, dengan meminta ke penjual untuk didampingi melakukan tes drive.
Test jalan menjadi langkah yang paling vital, karena kita bisa merasakan bagaimana performa serta kenyamanan apakah masih bagus atau perlu banyak penggantian spare parts. Terakhir yang kelima, jika tes drive tak bisa dilakukan, memastika bentul trek record penjual tersebut apakah dapat dipercaya atau tidak.
“Jadi kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, kita bisa minta pertanggung jawaban dari si penjual,” ucap Bayu.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas Otomotif |
KOMENTAR