“Memang benar secara data dengan Terios lama lebih kurang, tetapi kalau kita bandingkan fuel consumption-nya itu lebih baik. Kami menganalisa kebutuhan customer dalam negeri, yang secara pemakaian antara 70-80 persen sehari-hari dalam kota, baru sekitar 10-20 persen dipakai untuk daerah pegunungan untuk membutuhkan power lebih besar,” tutur Amelia, Kamis (11/1/2018).
Alasan itu juga diiyakan oleh Pradipto Sugondo, Research and Development (R&D) Executive Office PT Astra Daihatsu Motor (ADM).
"Mesin baru ini (2NR-VE) meski powernya turun, tapi bisa lebih irit 10 hingga 15% dari kakaknya (Daihatsu Terios sebelumnya),"
(BACA JUGA: Ada yang Baru, Terios Model Lama Tak Tersisa)
“Jadi waktu menentukan kita mau lebih irit atau lebih powerful? Akhirnya diambil kesimpulan, karena pemakaian lebih banyak di kota, lebih baik kita ambil yang lebih irit, di mana power-nya tidak boleh kurang jika dibanding dengan model kompetitor, dengan akselerasi dan performa (nyata) juga bagus,” sambung Amelia.
Editor | : | Ditta Aditya Pratama |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR