Jakarta, Otomania.com – Indonesia dikenal sebagai pasar MPV atau kendaraan untuk tujuh penumpang. Beragam merek menawarkan produknya dalam kelas yang cukup besar tersebut termasuk di segmen low (LMPV).
Namun Mazda tidak demikian. Merek yang berada di bawah PT Eurokars Motor Indonesia (EMI) ini justru lebih banyak menawarkan produk city car, hatchback dan SUV untuk Tanah Air.
Apa tidak tertarik untuk terjun ke pasar LMPV? Ricky Thio, Direktur Sales Marketing & PR PT EMI coba memberikan penjelasan. Menurutnya ini memang strategi global Mazda yang berkonsentrasi untuk menghadirkan model SUV, sedan dan hatchback di seluruh dunia.
“Arahannya global memang ke SUV, sedan dan hatchback. Coba saja lihat di web, model Mazda3, Mazda6, CX-5 begitu semua. Termasuk LCGC karena itu khusus di Indonesia saja,” ucap Ricky saat ditemui Kamis, (15/6/2017).
Meski pasar MPV besar bukan berarti pasar model lain tidak memiliki kesempatan. Hatchback khususnya, pasarnya kembali dilirik, sama saat 2004 dimana model ini banyak dipilih masyarakat Tanah Air. Walaupun saat ini mendapat tekanan dari model LMPV
Saat ini pun konsumen semakin teredukasi dan tahu kebutuhan mobilnya. Tidak setiap hari juga konsumen butuh mobil dengan kemampuan tujuh penumpang.
“Masyarakat makin maju, sadar apa yang dibutuhkan. Tidak perlu lihat tetangga punya mobil besar. Jadi memang pasarnya ada,” ucap Ricky.
Sebelumnya Mazda memiliki produk MPV kerja sama dengan Suzuki dalam rupa VX-1. Namun setelah Mazda berada di bawah PT EMI, kerja sama tersebut tidak dilanjutkan. Selain karena tidak sesuai dengan visi global Mazda, hasil penjualan saudara kembar Ertiga ini tidak begitu signifikan.
Produk Mazda yang dekat dengan model MPV adalah Mazda Biante dan Mazda5 yang akan jadi produk baru selanjutnya. Biante terkenal dengan desain boxy sedangkan Mazda5 dengan konsep Multi Activity Vehicle.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR