Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sikap Aman Saat Terjebak Rusuh di Taksi "Online"

Febri Ardani Saragih - Selasa, 21 Maret 2017 | 18:49 WIB
Suasana saat supir angkot melakukan demo dengan aksi mogok tarik penumpang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (8/3/2017). Ratusan sopir meminta pemerintah agar melarang angkutan online beroperasi di Tangerang.
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Suasana saat supir angkot melakukan demo dengan aksi mogok tarik penumpang di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (8/3/2017). Ratusan sopir meminta pemerintah agar melarang angkutan online beroperasi di Tangerang.

Jakarta, Otomania.com – Kisruh kubu angkutan konvensional dengan angkutan online di jalan bikin resah masyarakat. Apalagi jika kasusnya ketika jadi korban salah sasaran amukan massa yang bertikai.

Pengalaman traumatis itu terjadi pada Eggy Muhamad Juniardi saat berada di dalam Toyota Avanza yang dirusak sekelompok sopir angkutan kota di Bandung, Kamis (9/3/2017). Saat itu Eggy yang bersama keluarga, termasuk anaknya yang berusia 16 bulan, dikira sopir taksi online.

Baca: Ada di Mobil yang Diserang Sopir Angkot Bandung, Bayi 16 Bulan Masih Trauma

Avanza yang dikemudikan Eggy dipukul, ditendah, digoyang-goyang, bahkan kacanya dipecahkan pakai batu. Peristiwa itu bisa saja menimpa siapapun di jalanan, peluangnya lebih besar buat pengemudi mobil yang sering dipakai jadi taksi online, misalnya Avanza, Daihatsu Xenia, Suzuki Ertiga, atau Datsun GO+.

Saat kejadian, Training Director The Real Driving Center (RDC) Marcell Kurniawan memaparkan sikap yang seharusnya dilakukan buat penumpang. Pertama, jangan panik.

Rasa takut dan khawatir memang tidak terelakan bila jadi bagian situasi seperti itu, namun biar tetap berpikiran jernih untuk mengantisipasi hal buruk penumpang diharapkan tetap tenang.

Sikap kedua yaitu menjauh dari kaca dan pastikan pintu terkunci. Bagian kaca mobil sudah didesain agar tidak pecah berserakan, namun untuk menghindari cedera lebih baik menjauhkan tubuh.

Selanjutnya, tetap berpikir untuk berada di dalam kendaraan sampai situasi mereda. Lebih aman berada di kabin mobil saat emosi massa sedang tinggi.

“Terakhir buat pengemudi, berusaha keluarkan kendaraan dari kerumunan,” ucap Marcell, Selasa (21/3/2017).

Editor : Azwar Ferdian

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa