Jakarta, Otomania.com – Toyota terkenal sebagai produsen yang memiliki ragam produk berteknologi hibrida (hybrid) yang cukup lengkap di pasar global. Di Indonesia sendiri mereka menawarkan Camry dan Alphard hibrida juga sebelumya ada Prius, untuk dinikmati konsumen.
Dari sekian banyak produk tersebut, Toyota tidak memiliki teknologi mesin diesel hibrida pada produknya. Apa alasannya?
Hiroyuki Nakamata, Senior Executive Coordinator PT Toyota Astra Motor (TAM) mengungkapkan secara teknis mungkin saja Toyota untuk menghadirkan teknologi diesel hibrida. Namun Toyota melihat pasar lebih besar pengembangannya tetap untuk mesin bensin hibrida.
“Tentu teknisnya memungkinkan. Tapi Toyota melihat juga pasar sedang berubah untuk teknologi ramah lingkungan, terutama di Eropa yang memiliki standar tinggi, lebih ke arah mesin bensin,” ucap Hiroyuki saat ditemui Kamis, (24/2/2017).
Alasan lainnya menurut Hiroyuki, dari segi kesehatan bagi tubuh manusia. Emisi mesin bensin dinilai lebih bersahabat dibandingkan mesin diesel yang memproduksi lebih banyak unsur yang mampu menimbulkan gejala penyakit, seperti kanker dan lainnya, lebih cepat di tubuh manusia.
“Secara teknologi diesel mungkin bagus. Tapi dari polusi dan dampaknya terhadap manusia itu kurang baik,” ucap Hiroyuki.
Menguatkan alasannya ini, Hiroyuki mengungkapkan di beberapa pasar besar untuk mesin hibrida, seperti di Eropa, sedang mengalami pergeseran dari sebelumnya banyak menggunakan mesin diesel menjadi hibrida bensin. Oleh karena itu Toyota memberikan beragam produk dengan mesin bensin hibrida yang dapat dipilih konsumen.
“Mesin bensin hybrid Toyota tidak hanya mengandalkan irit bahan bakar, tapi juga dari mesin yang bertenaga serta teknologi yang selalu berkembang. Teknologi hybrid bensin Toyota terus berevolusi untuk dapat menghadirkan kemudahan bagi transportasi ramah lingkungan,” ucap Hiroyuki.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR