Jakarta, Otomania – Renault Kwid cukup mengejutkan setelah diluncurkan Oktober 2016 lalu,dengan harga Rp 117,7 juta on the road Jabodetabek. Mini crossover ini langsung bersaing dengan produk LCGC meski tidak menyandang status sebagai produk murah tersebut.
Namun, harga menarik yang menjadi salah satu unggulannya ini sepertinya tidak akan berlangsung lama. Pasalnya, setiap tahun akan ada kenaikan biaya Bea Balik Nama (BBN) yang diatur oleh Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda).
“Tiap tahun ada kenaikan, wajar. Naik pasti tapi tidak tahu berapa besar. Kalau perhitungan normal biasanya sekitar dua sampai tiga persen,” ucap Ario Soerjo, GM Sales & Marketing PT Auto Euro Indonesia, Jumat, (16/12/2016).
Ario mengungkapkan kenaikan harga tidak hanya disebabkan oleh BBN. Beberapa faktor yang mempengaruhi adalah pajak, kurs dolar sampai biaya produksi.
“Sampai bulan ini atau Januari nanti jika belum ada keputusan naik, tidak akan dinaikkan. Tabel Dispenda baru keluar Februari, kalau belum ada tabel tidak akan naik,” ucap Ario.
Bagi konsumen yang sudah merencanakan untuk membawa pulang produk asal India ini disarankan untuk membelinya sebelum akhir tahun. Renault rencananya baru akan melakukan proses pengiriman pada konsumen di Januari 2017.
“Jadi yang ambil sekarang tetap harganya Rp 117,7 juta. Kalau ada kenaikan baru akan diberlakukan. Bagi konsumen yang sudah beli lalu ada kenaikan, itu jadi tanggungan kami,” ucap Ario.
Editor | : | Agung Kurniawan |
KOMENTAR