Jakarta, Otomania - Banyak cara mengekspresikan kecintaan terhadap budaya, salah satunya seperti yang dilakukan Dodik Setyawan. Untuk menunjukkan budaya kampung halamannya, ia rela melapis seluruh bodi Honda Scoopy lansiran 2015 dengan ukiran airbrush bertema Festival Banyuwangi.
Sesuai konsep, semua warna yang digunakan berkarakter cerah. Tidak tanggung-tanggung, mulai dari bodi depan hingga belakang dijadikan kanvas melukis festival yang terkenal dengan kemeriahannya.
Kelir ungu dipilih jadi dasar sebelum akhirnya bodi masuk dalam tahap grafis airbrush. Seluruh corak dibuat dengan mengedepankan kesan budaya Banyuwangi, mulai dari tarian, agro festival, sampai ukiran khas yang biasa ditonjolkan dalam festival tersebut.
Tidak hanya urusan budaya, agar tampilan skutik tetap enak dipandang maka bentuk standar juga hilangkan. Dodik memiliki konsep racing yang meminjam dari aliran Thailook.
Dari data modifikasi, sektor kaki-kaki mendapat rombakan signifikan dengan mengaplikasi pelek jari-jari lengkap bersama dimensi ban yang kecil. Menyesuaikan tampilan cerah pada bodi, warna pelek turut dibuat meriah yang berbeda antara depan dan belakang.
Selebihnya tinggal diperkuat dengan sistem supensi yang menggunakan perangkat aftermarket keluaran Combiz baik di depan dan belakang. Serta dilanjut dengan pengereman keluaran Erles.
Total pengerjaan memakan waktu hingga satu bulan lebih. Sedangkan dana yang dikeluarkan Dodik untuk memperkenalkan kemeriahan Bayuwangi mencapai Rp 3,5 juta.
Editor | : | Azwar Ferdian |
KOMENTAR